Kans Bisnis Sepeda di Indonesia Pasca Pandemi Corona

Soebronto Laras menyebut peluang bisnis sepeda di Indonesia hanya tinggal menunggu momentum setelah masa pandemi Covid-19 selesai.
Pesepeda melewati salah satu ruas jalan di kawasan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 4 Juli 2020 pagi. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Jakarta - Tren sepeda di Indonesia kini meningkat selama pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang memilih bersepeda untuk tetap menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari tertular virus corona. Fenomena ini membuat banyak produsen dan penjual sepeda di Tanah Air kebanjiran pesanan.

Lantas, apakah bisnis sepeda di Indonesia ini akan tetap bertahan setelah masa pandemi Covid-19 usai? Chairman PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Soebronto Laras mengatakan bahwa bisnis sepeda di Indonesia ini hanya tinggal melihat momentum saja.

"Saya belum bisa prediksi bisnis sepeda akan seperti apa kedepannya. Saat ini tren sepeda meningkat karena banyak yang peduli dengan kesehatan di tengah pandemi Covid-19, nantinya apabila pandemi ini sudah berakhir, mungkin tren sepeda ini akan menurun. Kita lihat saja momentumnya," kata Soebronto kepada Tagar, Senin, 3 Agustus 2020.

Selain itu, mantan pengurus Ikatan Pecinta Sepeda Jakarta ini juga mengatakan sebenarnya bisnis sepeda di Indonesia itu tidak terlalu sulit. Hanya saja masih terkendala barang yang masih impor dari negara-negara produsen sepeda.

"Bisnis sepeda di Indonesia sebenarnya tidak terlalu susah, hanya saja untuk merakit sendiri sepeda di Tanah Air, kita semua komponen sepedanya masih di impor dari luar negeri, seperti Jepang dan China," ujarnya.

Menanggapi fenomena meningkatnya jumlah pesepeda di Indonesia, Soebronto mengatakan ini mungkin hanya terjadi saat masa pandemi saja. Dia memprediksi setelah pandemi selesai dan semua kembali normal, jumlah pesepeda akan mengurang secara signifikan.

"Selama pandemi, banyak masyarakat yang memiliki waktu luang. Beberapa dari mereka mencari kegiatan seperti bersepeda hanya untuk mengisi waktu luang, dan apabila semua sudah kembali normal, masyarakat juga akan kembali pada rutinitasnya masing-masing," kata Soebronto.[]

Berita terkait
Dilego Puluhan Juta, Ini Sebab Sepeda Brompton Mahal
Sepeda Brompton dipasarkan dengan harga Rp 50 juta bahkan hingga Rp 100 juta. Lantas, apa yang membuat sepeda lipat ini memiliki harga selangit?
Viral, Orang Indonesia Borong Sepeda Brompton di Jerman
Tidak disangka, orang Indonesia menjadi pemborong sepeda Brompton di luar negeri. Harga yang cukup tinggi ternyata tidak menjadi masalah.
Penjualan Sepeda Melonjak Tigak Kali Lipat
Penjualan sepeda meningkat tiga kali lipat ketika terjadi pandemi virus corona Covid-19. Orang-orang menjadi senang bermain sepeda saat di rumah.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Kamis 23 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Kamis, 23 Juni 2022, untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.028.000. Simak ulasannya berikut ini.