Kamus Padanan Istilah Asing-Indonesia

Tiga dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta membuat 'Kamus Padanan Istilah Asing-Indonesia'.
Kamus Padanan Istilah Asing-Indonesia. (Foto: Facebook/Sang Guru)

Yogyakarta, (Tagar 15/12/2018) - Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar karena di sini bertebaran banyak kampus, tepatnya saat ini tercatat terdapat 103 perguruan tinggi. Ribuan mahasiswa asing datang berbondong-bondong untuk menimba ilmu di sini. Mahasiswa asing ini mengalami hambatan saat harus berkomunikasi dengan warga lokal. 

Menjawab hambatan itu, tiga dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menerbitkan buku "Kamus Padanan Istilah Asing-Indonesia".

Tiga dosen tersebut adalah Sudaryanto, Hermanto, dan Dedi Wijayanti. Ketiganya merupakan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra.

"Ribuan mahasiswa asing menempuh pendidikan di sejumlah kampus di Yogyakarta. Di UAD Yogyakarta sendiri, setiap tahun ada puluhan mahasiswa asing yang masuk, mayoritas dari Tiongkok. Inilah salah satu alasan kami menulis buku kamus ini," kata Sudaryanto, Jumat (14/12).

Sudaryanto menjelaskan, penerbitan kamus ini berawal dari penelitian yang didanai dari dana hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristek Dikti. Penelitiannya diberi judul "Inventarisasi Padanan Istilah Asing Mutakhir dalam Bahasa Indonesia sebagai Sarana Pengenalan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing".

Mereka bertiga melakukan inventarisasi padanan dan istilah asing-Indonesia. Dari penelitiannya itu ditemukan 5.718 kata dan ungkapan. Kemudian dikembangkan dan jadilah buku kamus seperti sekarang ini.

Kamus Padanan Istilah Asing-IndonesiaDedi Wijayanti, Sudaryanto, dan Hermanto, tiga dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta memegang "Kamus Padanan Asing-Indonesia". Buku yang disebut-sebut pertama di Indonesia ini sangat membantu mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Indonesia dalam mengenal Bahasa Indonesia dan memudahkannya berinteraksi dengan warga lokal. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

"Ribuan padanan dan istilah ini sangat membantu mahasiswa asing dalam menempuh pendidikan di Indonesia," kata Sudaryanto.

Dedi Wijayanti mengatakan, "Kamus Padanan Istilah Asing-Indonesia' sudah teruji. Padanan sudah dimuat di sejumlah jurnal ilmiah serta dipresentasikan dalam berbagai seminar.

Menurut dia, kamus yang diluncurkan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Di dalamnya ada banyak kata dalam istilah asing yang sudah ada padanannya dalam Bahasa Indonesia secara baku. "Namun, pemutakhiran terus dilakukan karena Bahasa Indonesia berkembang sangat dinamis," tuturnya.

Hermanto menambahkan, mahasiswa asing punya semangat tinggi dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Bahkan, katanya, semangatnya lebih luar biasa dibanding mahasiswa asal Indonesia dalam mempelajari bahasa nasional ini. 

"Mereka (mahasiswa asing) juga kritis loh, tanda titik dan koma pun dipertanyakan," ujarnya.

Ia bercerita, beberapa kali melihat mahasiswa asing membawa buku kamus yang diterbitkannya ini saat berinteraksi dengan warga di lokasi wisata, pasar tradisional, maupun ruang publik lain. 

"Mereka membawa buku kamus ini. Sesekali ia membuka buku lalu berbicara dengan warga lokal," kata Hermanto.

Nguyen Thai Hai Yen mahasiswa UAD asal Vietnam mengatakan, Bahasa Indonesia unik dan menarik. Ia mengaku awalnya tidak mudah mempelajarinya. "Kehadiran buku kamus ini sangat membantu. Banyak kosakota penting di kamus ini," kata mahasiswa Program Darmasiswa Republik Indonesia.

Hal senada diungkap mahasiswa UAD dari Mesir, Habibulo Nazarov. Ia menyebut kamus ini memudahkan berinteraksi dengan temannya. "Saya pikir tidak hanya mahasiswa yang terbantu, dosen juga. Teman saya yang kuliah di kampus lain juga pegang ini (buku kamus)," kata dia. []

Berita terkait