Kamera Trap Pantau Harimau Masuk Kampung di Aceh

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh memasang kamera trap akibat munculnya harimau di Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.
Potongan Video seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) terlihat di kebun milik warga di Dusun Aidil Makmur 2, Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. (Foto: Tagar/Dok warga)

Aceh Tamiang - Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah XII Langsa melakukan pemasangan kamera trap terkait adanya kemunculan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di pemukiman penduduk di wilayah Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.

Pemasangan ini sekaligus menandai kehadiran petugas BKSDA di Aceh Tamiang untuk mengatasi kemunculan Harimau Sumatera di sekitar permukiman. Pada tahap awal ini 7 petugas BKSDA akan berada di seputaran Sekundur hingga beberapa hari ke depan.

“Sudah sejak kemarin, Kamis, 9 Juli 2020, Kami sudah berada di lokasi. Melakukan pemasangan sejumlah kamera trap di sekitar tempat kemunculan harimau," kata anggota BKSDA Resor Wilayah XII Langsa, Azhar kepada Tagar, Jumat, 10 Juli 2020.

Sebelumnya, Kepala Polisi Sektor Kejuruan Muda, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Hendra Sukmana menjelaskan kemunculan harimau ini semakin meresahkan karena sudah mulai menyerang ternak milik warga. Dia berharap penanganan kasus ini bisa dituntaskan sebelum menjadi konflik serius yang melibatkan banyak penduduk kampung.

Hendra meminta agar masyarakat tidak terlalu panik, Saat ini, kata dia, warga harus mendukung kinerja BKSDA agar persoalan kemunculan harimau ini bisa diatasi tanpa harus diwarnai konflik.

Kami sudah berada di lokasi. Melakukan pemasangan sejumlah kamera trap di sekitar tempat kemunculan harimau.

“Kami tidak ingin ketakutan ini membuat masyarakat menjadi nekat memburu harimau itu. Saya sangat berharap konflik seperti ini tidak terjadi,” kata Hendra.

Baca juga: 

Dalam dua hari terakhir, sosok harimau itu menampakan wujudnya di kawasan perkebunan Dusun Adilmakmur 2. Warga meyakini harimau di perkampungannya berjumlah lebih dari satu.

Dugaan ini didukung dengan penglihatan warga sendiri yang menyaksikan ukuran harimau berbeda dan temuan jejak kaki harimau yang sangat jelas. Keberadaan si loreng ini membuat sebagian warga diliputi ketakutan luar biasa sehingga menyebabkan beberapa warga mengungsi ke rumah kerabatnya.

Kemunculan Harimau Sumatera tersebut di kawasan penduduk diperkirakan kekurangan makanan, seiring dengan alih fungsi lahan yang marak terjadi di wilayah kawasan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL), sehingga mendorong kucing besar tersebut menuju pemukiman penduduk. []

Berita terkait
Hasil Swab 37 ASN Setda Aceh Keluar, Ini Hasilnya
37 Aparatur Sipil Negara (ASN) Sekretariat Daerah (Setda) Aceh yang sebelumnya reaktif rapid test ternyata bukan terinfeksi virus corona.
UIN Aceh Gratiskan Uang Kuliah untuk Korban Covid-19
Kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh menggratiskan uang kuliah bagi mahasiswanya yang terdampak corona atau Covid-19.
Kasus Positif Covid-19 di Aceh Menjadi 90 Orang
Kasus positif virus corona atau Covid-19 di Provinsi Aceh bertambah 1 orang pada Kamis, 9 Juli 2020.
0
Presiden Biden Tiba di Eropa untuk KTT G7 Bahas Ukraina dan Ekonomi
KTT negara-negara G-7 dengan para pemimpin negara-negara sekutu AS bahas sikap mereka terhadap Rusia dan ekonomi dunia yang melemah