Kakek Dapat Gelar Pahlawan, Anies Ingat Kenangan Masa TK

'Waktu sekolah di TK, karena sekolahnya dekat saya selalu dijemput kakek.' - Anies Baswedan
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyalami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) seusai memberikan tanda jasa kepada ahli waris saat penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/11/2018). (Foto: Antara/Wahyu Putro A)

Jakarta, (Tagar 9/11/2018) - Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh, salah satunya kepada almarhum Abdurrahman (AR) Baswedan, yang merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Gelar pahlawan ini diberikan Presiden kepada ahli warisnya, yang diwakili anak bungsu Abdurrahman (AR) Baswedan, yakni Samhari Baswedan di Istana Negara Jakarta, Kamis (8/11) seperti dilansir kantor berita Antara.

Usai acara penerimaan gelar, Samhari didampingi Anies Baswedan menerima ucapan selamat dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Ketua Lembaga Negara, menteri Kabinet Kerja serta para undangan yang hadir.

Baca juga: Jokowi Beri Gelar Pahlawan Kepada 6 Tokoh, Ini Jasa-jasa Mereka

Anies kepada wartawan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas gelar yang diberikan kepada kakeknya.

"Prosesnya sejak 2010 dan diajukan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Yogyakarta," kata Gubernur DKI Jakarta ini.

Anies juga mengisahkan bahwa dirinya bersama kakeknya hidup bersama sejak dirinya masih kecil di Yogyakarta.

"Waktu sekolah di TK, karena sekolahnya dekat saya selalu dijemput oleh kakek. Saya pribadi tumbuh besar bersama kakek di rumah sampai saya SMA dan pengalaman bersama itu mengesankan luar biasa," kata Anies di Istana Negara.

Anies mengatakan bahwa kakeknya seorang yang memang mencintai Indonesia luar biasa, karena dituangkan dalam semua pikiran, langkahnya, dan tindakan.

"Bahkan, tante saya namanya Imlati, itu lahir bulan Juli ketika beliau masih anggota BPUPKI. Imlati itu kepanjangan Indonesia Merdeka Lekas Akan Tercapai Insyaallah," ungkapnya.

Anies juga mengatakan bahwa kakeknya merupakan seorang wartawan, yang tiap hari mengirim surat kepada beberapa surat kabar dan dirinya yang mengetiknya.

Anies Baswedan menyebut kakeknya seorang pembaca karena memiliki koleksi buku mencapai 5.000 buku.

Ia juga mengungkapkan pesan yang selalu diberikan oleh kakeknya kepada dirinya untuk membaca setiap ada kesempatan.

Anies juga mengucapkan bersyukur dan mengapresiasi pemerintah terhadap gelar pahlawan yang diberikan kepada kakeknya.

"Alhamdulillah kita bersyukur bahwa pemerintah menganugerahkan itu dan ini amanat bagi kita semua untuk meneruskan perjuangan," katanya.

Abdurrahman Baswedan merupakan tokoh yang memperjuangkan integrasi keturunan Arab menjadi bangsa Indonesia.

Tokoh yang lahir 9 September 1908 di Surabaya dan besar di Yogyakarta ini terlibat dalam dunia pergerakan dengan mengusung cita-cita mewujudkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Perjuangan Abdurrahaman Baswedan ini dilakukan melalui dunia jurnalistik dengan tulisan-tulisannya di surat kabar serta dalam kepartaian melalui Partai Arab Indonesia (PAI) dan juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Setelah keluar dari dunia politik di 1960, Abdurrahman Baswedan mengalihkan perjuangannya ke dalam dunia pendidikan, dakwah, dan budaya. 

Selengkapnya, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yaitu Abdurrahman Baswedan dari DI Yogyakarta, Agung Hajjah Andi Depu dari Sulawesi Barat, Depati Amir dari Bangka Belitung, Kasman Singodimedjo dari Jawa Tengah, Pangeran Muhammad Noor dari Kalimantan Selatan, dan Brigjen K.H Syam'un dari Banten. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.