Kader PDIP Kibarkan Bendera Serentak di Yogyakarta

Kader PDIP di Yogyakarta secara simbolis mengibarkan bendera partai serentak di rumah masing-masing.
Satgas Andika Wiratama DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta siap di garda depan dalam menjaga wibawa partai. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta – DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta mendesak agar pelaku dan dalang pembakaran bendera partai yang terjadi di Jakarta diproses hukum. Sebagai bentuk dukungan kepada penegak hukum, kader di Yogyakarta secara simbolis mengibarkan bendera partai serentak di rumah masing-masing pengurus.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Eko Suwanto mengatakan merespons aksi pembakaran bendera partai itu, kader di Yogyakarta melakukan simbolisasi mengibarkan bendera partai di rumah masing-masing. "Tadi kami koordinasi salah satunya memastikan setiap pengurus memasang bendera Partai di kediaman masing masing,” katanya dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu 27 Juni 2020.

Menurut Eko, seluruh elemen kader partai tidak rela jika ada pihak luar yang bertindak di luar batas. Membakar bendara partai seperti halnya melecehkan PDI Perjuangan yang sah secara konstitusional telah mendapatkan kepercayaan rakyat, dipilih dalam pemilihan umum, 2014 dan 2019 termasuk menjadi partai pengusung Joko Widodo - Maruf Amin.

"Rasa percaya rakyat itu harus kami jaga dengan cara bekerja nyata untuk membawa kesejahteraan rakyat, sesuai dengan misi dan visi yang ada. Kami tidak ingin ada pihak yang seenaknya lakukan provokasi, mereka yang buat kegaduhan harus tanggung jawab," kata Eko.

Dia mengungkapkan, sudah saatnya ada ketegasan dan penegakan hukum. “Kami harapkan proses hukum dengan aparat segera bisa menangkap pelaku, dalang juga bandar aksi terencana yang lakukan provokasi, melakukan fitnah dan ujaran kebencian. Kami terus kawal agar segera tuntas," katanya.

Tadi kami koordinasi salah satunya memastikan setiap pengurus memasang bendera Partai di kediaman masing masing.

Menurut dia, proses hukum terhadap pelaku dan penanggung jawab aksi juga penyandang dana aksi bakar bendera partai penting dijalankan agar penegakan hukum berjalan baik. “PDI Perjuangan mengedepankan proses hukum sesuai prinsip demokrasi Pancasila. Penegakan hukum terhadap setiap provokasi atau penghinaan dan siapa pun yang melakukan fitnah harus siap bertanggung jawab, berhadapan dengan hukum formal di Indonesia,” ujarnya.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Subagyo mengatakan, sesuai dengan intruksi perintah harian ketua umum Megawati Soekarnoputri, Satgas Andika Wiratama DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta siap di garda depan dalam menjaga wibawa partai. Sikap itu tertuang dalam lima pernyataan sikap merespons aksi bakar bendera partai.

Pertama yakni mengutuk dan menolak aksi anarkis atas perusakan dan pembakaran lambang partai. Kedua, menyerahkan proses hukum dan penyelesaian kasus ini kepada penegak hukum dan aparat keamanan segera bergerak menangkap semua pelaku, penanggung jawab dan penyandang dana aksi.

Dia mengatakan, sikap tegas adalah Satgas Andika Wiratama mengajak semua pihak melaksanakan demokrasi sesuai dengan asas Pancasila yaitu menghormati dan taat kepada hukum yang berlaku di Indonesia.

"Secara khusus, kami meminta kepada aparat kepolisian agar tidak lagi memberikan izin kepada model aksi unjuk rasa dalam situasi pandemi Covid-19 karena Indonesia tengah berusaha memutus mata rantai penyebaran penyakit menular baru ini, apalagi aksi yang langgar protokol kesehatan," katanya. []

Berita terkait
PDIP Membalas, Novel Bamukmin: Ente Jual Ane Borong
Novel Bamukmin menegaskan PA 212 tak gentar menghadapi ancaman PDIP. Kamu jual saya beli, kata dia.
Pembakaran Bendera PDIP Bagian Provokasi Terencana
Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta menyebut aksi bakar bendera bagian provokasi yang terencana. Pelakunya harus diproses hukum.
Massa PDIP Dikhawatirkan Memburu Pembakar Benderanya
Massa simpatisan PDIP di berbagai wilayah dikhawatirkan bergejolak dan membalas pihak yang diduga memabakar benderanya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.