Cianjur - Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di era New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melakukan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Cianjur. “Ini adalah pertama kalinya saya kembali lagi ke Cianjur selama empat bulan pandemi Covid-19 dan saya mengapresiasi zona resiko rendah di Cianjur,” ujar Ridwan Kamil saat melakukan monev (monitoring dan evaluasi) yang diterima langsung oleh Plt Bupati Cianjur, H Herman Suherman, di Pendopo Cianjur, 24 Juli 2020.
Ridwan Kamil mengingatkan agar Kabupaten Cianjur meningatkan rasio testing dengan menaikkan dari 3.000 tes PCR ke 10.000 dan tes para pengunjung yang datang dari zona rawan. Minggu ini pihaknya akan melakukan survei berbasis kecamatan dari 32 kecamatan di Cianjur.
“Misalkan dari 32 kecamatan di Cianjur, 20-nya hijau maka boleh pembukaan sekolah tapi dimulai bertahap SMA/SMK dulu, 2 minggu aman baru SMP, 2 minggu aman baru SD dan TK, dan disiapkan protokol kesehatannya sehingga berjalan aman,” kata Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil, Jawa barat sampai saat ini terkedali dan menjadi provinsi yang diapresiasi bisa mengendalikan Covid-19. pihaknya masih menunggu jumlah peralihan gugus tugas menjadi satgas covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Jadi gaK ada istilah dibubarkan yang ada itu hanya merubah nama, kalau dulu kenapa namanya gugus tugas karena difokuskan kepada Covid-19, sekarang fokus ke ekonomi, kalau dulu ekonomi sedikit sekarang ekonomi fifty-fifty,” ujar Kang Emil.
Sementara itu Plt Bupati Cianjur mengatakan, sebagai zona resiko rendah Covid-19 Pemkab Cianjur akan terus meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan dengan terus-menerus mengingatkan kepada masyarakat Cianjur supaya menerpakan protokol kesehatan (Kmf/cianjurkab.go.id). []