Jusuf Kalla Tolak Azan Jihad Dikumandangkan di Masjid

DMI menolak seruan jihad dikumadangkan sekelompok orang melalui azan di masjid.
Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa/Tagar)

Jakarta - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengaku tidak berkenan dengan seruan jihad melalui azan di masjid. Menurutnya, azan jihad tidak dibenarkan dan harus segera diluruskan.

"Azan 'hayya alal jihad' itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu. Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan," ujar JK dalam webinar dengan pengurus DMI yang dikutip melalui keterangan tertulis, Selasa, 1 November 2020.

Kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwah.

Baca juga: Kata FPI Soal Seruan Azan Jihad di Petamburan

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan sekelompok orang di masjid melafalkan azan dengan tambahan kata jihad. Video tersebut dinilai menimbulkan keresahan karena masjid jadi tempat ajakan berjihad.

JK, sapaan akrabnya menjelaskan, jihad selama ini kerap disalahartikan dengan membunuh ataupun mengebom orang nonmuslim. Ia menyinggung kasus pembantaian di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, belakangan ini yang dinilai sebagai bentuk pelanggaran luar biasa.

Menurut Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu, jihad tak selamanya bermakna negatif. JK menuturkan, menuntut ilmu atau berdakwah juga bisa diartikan berjihad.

"Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwah," ucapnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Video Viral Kumandang Azan dan Ajakan Jihad

Di sisi lain, JK juga mengingatkan agar para pengurus DMI tetap mempertahankan kedisiplinan dalam menghadapi penyebaran virus covid-19 menyusul kegiatan salat yang mulai banyak dilakukan di masjid. 

JK juga meminta pengurus tetap menjaga netralitas masjid dalam Pilkada serentak yang akan berlangsung 9 Desember mendatang.

Ia menegaskan bahwa sejak awal masjid tidak bisa menjadi tempat kampanye.

"Meskipun pilihan umat berbeda, namun tetap satu sebagai jemaah dalam satu masjid. Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid," ujar JK. []

Berita terkait
Viral Azan Versi Jihad, Muannas Minta MUI dan Polisi Bertindak
Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid meminta polisi dan MUI bertindak usut adanya video viral pengubahan azan menjadi ajakan jihad.
Viral Azan Dengan Lafal Jihad, Wamenag Angkat Bicara
Beredar luas di media sosial azan dengan lafal jihad, Zainut Tauhid mengaku belum pahami konteksnya.
Pengadilan Jerman Batalkan Larangan Azan di Masjid
Larangan azan di masjid yang semula dipustukan pengadilan, tapi pengadilan yang lebih tinggi membatalkan putusan tersebut