Jumlah Pengungsi Merapi di Magelang Terus Bertambah

Jumlah pengungsi Merapi yang menempati barak-barak pengungsian di Kabupaten Magelang terus bertambah. Ini totalnya.
Barak pengungsian di Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan terisi penuh oleh warga Merapi. (Foto: Tagar/Solikhah Ambar Pratiwi)

Magelang - Jumlah pengungsi Merapi yang menempati barak-barak pengungsian di Kabupaten Magelang terus bertambah pasca kenaikan status Gunung Merapi. Hingga Selasa, 20 November 2020, jumlah pengungsi mencapai 830 jiwa dan tersebar di sembilan titik pengungsian.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto menyebutkan, para pengungsi sudah langsung menempati barak di desa penyangga yang sudah menjalin kerjasama dengan desa asal mereka.

Desa Keningar ini diluar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG, namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi 2020 maka Pemerintah Desa Tamanagung memfasilitasi evakuasi pengungsian.

"Untuk warga Desa Paten menempati barak pengungsian di Desa Banyurojo Mertoyudan, Desa Krinjing di Desa Deyangan Mertoyudan, Desa Ngargomulyo  di Desa Tamanagung Muntilan, Desa Keningar di Desa Ngrajek Mungkid," jelas Edi, dalam laporan tertulis, Selasa, 10 November 2020.

Baca juga:

Dia menambahkan, sejauh ini, pengungsi terbanyak berasal dari Desa Paten, Kecamatan Dukun, mencapai 439 jiwa. Dari jumlah tersebut, 268 diantaranya menempati barak pengungsian di Gedung TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan dan 171 lainnya di Gedung TEA Desa mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan.

Sementara pengungsi dari Desa Krinijng, Kecamatan Dukun mencapai 122 jiwa. Seluruhnya menempati barak pengungsian di Gedung Balai Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan.

Sedangkan pengungsi dari Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun mencapai 137 jiwa, yakni 18 jiwa di Gedung NU Dusun Ketaron, Desa Tamanagung Muntilan, 52 jiwa di Gedung Futsal Dusun Tejowarno Desa Tamanagung Muntilan, 37 jiwa di Gedung PPP Dusun Sidoharjo Desa Tamanagung Muntilan, 30 jiwa di PAY Muhammadiyah Dusun Nglawisan Desa Tamanagung Muntilan.

Adapun pengungsi dari Desa Keningar Kecamatan Dukun mencapai 132 jiwa, mereka menempati barak pengungsian di Gedung sekolah SDN 1 Ngrajek dan rumah Kades Tamanagung Muntilan.

"Desa Keningar ini diluar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG, namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi 2020 maka Pemerintah Desa Tamanagung memfasilitasi evakuasi pengungsian," kata Edi.

Untuk mendukung penanganan para pengungsi tersebut, BPBD bersama intansi terkait dan para relawan telah membentuk sejumlah sektor.

Yakni sektor dapur umum, sektor logistik, sektor kesehatan, sektor evakuasi dan transportasi, sektor barak, sektor komunikasi dan informasi. []

Berita terkait
Pemkab Magelang Kebut Perbaikan Jalur Evakuasi Merapi
Pemkab Magelang mempercepat perbaikan jalan yang menjadi jalur evakuasi Gunung Merapi.
Objek Wisata Magelang di Zona Bencana Merapi Ditutup
Pemkab Magelang mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara semua objek wisata yang masuk dalam zona bahaya bencana erupsi Merapi.
9 Pengungsi Merapi di Magelang Reaktif, 2 di Antaranya Bayi
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang mendapati sembilan pengungsi Merapi reaktif, dua di antaranya bayi lima dan delapan bulan.