Jumlah Pelajar Penerima Kuota Internet di Kota Jogja

Pemerintah memberi bantuan kuota internet kepada pelajar untuk belajar online. Berikut jumlah pelajar di Kota Yogyakarta yang menerima.
Ilustrasi belajar jara jauh atau online (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Kelon atau kelas online, akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan di dunia maya dan nyata. Pemerintah akhhirnya memberikan bantuan kuota internet kepada pelajar untuk kelas online ini. Lalu berapa pelajar di Kota Yogyakarta yang dapat bantuan?

Di Kota Yogyakarta lebih dari 60 ribu pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Yogyakarta bakal mendapatkan bantuan kuota internet. Bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini untuk memperlancar para pelajar melakukan kelon dengan para gurunya di saat kegiatan tatap muka sekolah belum diperbolehkan lantaran pandemi Covid-19.

"Untuk tingkat SD saja ada sekitar 42 ribu pelajar, lalu tingkat SMP sekitar 24 ribuan pelajar. Mereka semua bakal mendapat bantuan pulsa kuota internet," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori di Balai Kota, Senin, 31 Agustus 2020.

Budi mengaku jumlah tersebut kemungkinan besar bisa bertambah karena belum termasuk tingkat TK, SMA, SMK baik negeri maupun swasta. Sebab, menurut surat edaran dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, disebutkan bahwa bantuan pulsa diperuntukkan bagi murid dan guru di semua satuan pendidikan.

Untuk tingkat SD saja ada sekitar 42 ribu pelajar, lalu tingkat SMP sekitar 24 ribuan pelajar. Mereka semua bakal mendapat bantuan pulsa kuota internet.

"Saya hari ini baru saja menerima surat itu. Memang tertulis di semua satuan pendidikan baik negeri maupun swasta, jadi dengan kata lain TK juga mendapatkannya," jelasnya.

Budi sendiri belum bisa menjelaskan terperinci terkait bantuan pulsa internet tersebut besaran yang akan diterima serta bantuan pulsa untuk guru. Pasalnya, dalam surat edaran itu hanya diperuntukkan untuk pelajar dan format pengisian datanya yakni data nama siswa dan nomor telpon yang didaftarkan.

"Semua data disediakan masing-masing sekolah. Ini sudah ada perpanjangan dari sebenarnya terakhir hari ini (31 Agustus 2020) menjadi 11 September. Kami masih menunggu data dahulu sembari menunggu juknis-nya juga," imbuh dia.

Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Kota Yogyakarta Siti Ariana Budiastuti mengaku pendataan di sekolahnya sudah selesai dilakukan. Total ada 996 pelajar di sekolah yang dipimpinnya itu. "Penting kami masukkan dulu datanya. Semoga siswa siswi kami terutama dapat bantuan kuota internet dari pemerintah," katanya.

Dari pendataan, lanjut Siti, diketahui ada siswa yang tidak memiliki HP atau punya HP ada kuota tapi dibawa orang tua. Lalu memiliki HP sendiri dan ada kuota, kemudian punya HP, ada kuota tapi dipakai bersama dengan saudaranya, dan punya HP tapi tak ada kuota internet.

"Ini kan kondisinya bermacam-macam ya, makanya di tempat kami ada beberapa cara agar anak-anak tetap bisa menjalani kelas online. Seperti ada dua siswa kami kelas 9 yang mereka melakukan kelas online setiap hari dengan datang ke sekolah serta didampingi orang tuanya. Keduanya kebetulan kembar," tandas Siti. []

Berita terkait
Subsidi Kuota Internet, Bamsoet Beri Pesan ke Nadiem
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet memberi pesan kepada Mendikbud Nadiem Makarim yang akan menggelontorkan kuota internet bagi guru dan siswa.
Subsidi Internet Kemendikbud Harus Tepat Sasaran
Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) diharap benar-benar jeli memilih operator yang akan diajak bekerja sama untuk pemberian subsidi internet.
Bantuan Internet untuk Siswa Jangan Tebang Pilih
Kemendikbud diminta dapat segera berdialog dengan operator telekomunikasi untuk mencari solusi terbaik guna mendukung pelaksanaan pembelajaran.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja