Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Amerika Tembus 865 Ribu

Kasus kematian di Amerika Serikat (AS) karena Covid-19 akhir pekan lalu menembus angka 865.000
Seorang perawat merawat bayi berusia 3 bulan yang kesulitan bernafas akibat terinfeksi Covid-19 di rumah sakit anak di Augusta, Georgia, AS, 15 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Kasus kematian di Amerika Serikat (AS) karena Covid-19 akhir pekan lalu menembus angka 865.000. Sementara jumlah orang yang tertular melebihi 70,4 juta orang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention) AS kembali mengingatkan pentingnya vaksinasi dengan memaparkan tiga penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa vaksin bekerja sangat baik terutama pada mereka yang telah mendapat suntikan penguat atau booster.

Center for Systems Science and Engineering CSSE di Universitas John Hopkins mengatakan total kasus Covid-19 yang berhasil dikonfirmasi di Amerika hingga akhir pekan lalu mencapai 70.464.222 kasus. Sementara jumlah kematian mencapai 865.310 orang. Hal ini membuat Amerika masih menjadi negara dengan jumlah kasus dan tingkat kematin tertinggi di dunia, di mana lebih dari satu dari lima orang Amerika terpapar virus corona.

CSSE melaporkan 531.141.618 dosis vaksinasi telah didistribusikan di seluruh Amerika tanpa terkecuali. Namun, CSSE tidak merinci berapa jumlah warga yang sudah divaksinasi penuh, dan mendapatkan suntikan penguat atau booster. Laporan situs ourworldindata.org sampai tanggal 22 Januari 2022 tingkat vaksinasi Covid-19 di AS mencapai 75,31% yang terdiri atas 63,09% dua suntikan dan 12,22% satu suntikan.

Amerika mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak pertengahan Desember 2021 lalu karena varian Omicron yang sangat mudah menular.

antre tes covid di NYWarga antre di tempat pengujian Covid-19 di Times Square, New York City, AS, 13 Desember 2021. Omicron telah mengungguli varian lain dan sekarang menjadi versi dominan virus corona di Amerika Serikat (Foto: voaindonesia.com/AP)

Menurut laporan TV ABC (American Broacasting Company) pada hari Jumat, 21 Januari 2022, lalu, pada bulan Desember 2021 lalu saja ada 18,2 juta kasus baru Covid-19, atau berarti lebih dari seperempat total kasus di seluruh Amerika sejak pandemi merebak Maret 2020.

Hanya dalam waktu 12 hari – tepatnya dari tanggal 9 hingga 21 Januari – Amerika menambah lebih dari 10 juta kasus baru.

Perebakan cepat varian Omicron baru-baru ini membuat kasus harian baru di Amerika juga menembus rekor baru. Kasus harian terbanyak dilaporkan tanggal 7 Januari 2022 yaitu sebanyak 895.925.

The Washington State Hospital Association WSHA Sabtu, 22 Januari 2022, lalu mengeluarkan seruan darurat pada publik untuk mengambil tindakan dengan melakukan vaksinasi dan mengenakan masker untuk membantu mengurangi tekanan terhadap sistem kesehatan yang sudah mendapat beban luar biasa karena pandemi ini.

nakes siapkan vaksin pfizer di chicago amerikaSeorang petugas medis menyiapkan vaksin Covid-19 produksi Pfizer di Chicago, AS (Doto: Dok/voaindonesia.com/AP)

1. CDC: Tiga Penelitian Buktikan Vaksin Efektif Lawan Omicron

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit CDC Jumat, 21 Januari 2022, lalu mengatakan mereka memiliki bukti bahwa vaksin Covid-19 dapat melawan varian Omicron. Mengutip tiga penelitian, CDC mengatakan vaksin tampak bekerja sangat baik terutama pada mereka yang telah mendapat suntikan penguat atau booster. Penelitian-penelitian di Amerika ini adalah yang pertama yang mengkaji keefektifan vaksin terhadap varian Omicron.

Satu penelitian mengklaim temuan bahwa vaksin efektif dalam menurunkan jumlah pasien rawat inap dan kunjungan ke pusat layanan darurat setelah tiga dosis Pfizer atau Moderna.

Penelitian itu mengatakan tiga vaksinasi 90% efektif mencegah rawat inap ketika varian delta dan Omicron merajalela. Ditambahkan, vaksinasi juga membuat kunjungan ke pusat layanan darurat turun dari 94% ketika delta merebak, menjadi 82% ketika gelombang Omicron tiba.

Penelitian lain memfokuskan pada angka kematian, dan mendapati bahwa mereka yang telah menerima suntikan penguat memiliki perlindungan terbaik terhadap varian delta dan Omicron.

Penelitian ketiga mengkaji mereka yang telah divaksinasi dan kemudian terjangkit Covid-19. Penelitian ini mengklaim tiga vaksinasi Pfizer atau Moderna 67% efektif melawan kasus Omicron tanpa gejala atau asimtomatik, dibandingkan orang-orang yang tidak divaksinasi.

Dr Rochelle Walensky Direktur CDCDr Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Dua penelitian mendapati seiring perjalanan waktu, perlindungan yang diberikan vaksin menurun dengan tingkat yang beragam.

“Jika Anda memenuhi syarat untuk booster dan belum mendapatkannya, Anda tidak up-to-date dan perlu mendapatkan booster,” ujar Direktur CDC, Dr Rochelle Walensky, dalam penjelasan di Gedung Putih hari Jumat, 21 Januari 2022.

Ketika memberi penjelasan itu Dr Walensky mengatakan jumlah rata-rata kasus Omicron turun 5% secara nasional, namun sebagian besar daerah justru mulai melonjak. Ia menunjukkan adanya sekitar 744.600 kasus per hari rata-rata dalam tujuh hari.

ruangan merawat pasien covid di amerikaSebuah ruangan tempat pasien dirawat karena Covic-19 di Ochsner Medical Center di Jefferson Parish, Louisiana, AS, 10 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

2. WSHA: Seluruh RS Kini Penuh

Presiden dan CEO WSHA Cassie Sauer, dalam pernyataan tertulis, menyatakan unit perawatan akut dan perawatan intensif di rumah sakit di seluruh negara bagian Amerika kini penuh.

Seiring melonjaknya rawat inap akibat Covi-19 ini, negara-negara bagian di seluruh Amerika telah meminta dukungan pemerintah federal untuk mengurangi tekanan pada fasilitas kesehatan.

3. Uji COVID-19 Gratis Mulai Dikirim ke Rumah-rumah

Dalam perkembangan lainnya Gedung Putih mengatakan uji Covid-19 gratis yang dapat dilakukan di rumah telah mulai dikirimkan pada warga Amerika lewat jasa Layanan Pos Amerika USPS. Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Gedung Putih, Jeff Zients, mengatakan pengiriman itu dimulai Kamis, 20 Januari 2022, lalu.

Orang Amerika diizinkan memesan empat tes Covid-19 per keluarga. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menghadapi kritik tajam karena kurangnya alat uji Covid-19 selama terjadinya lonjakan Omicron (em/jm)/voaindonesia.com. []

Vaksinasi Booster Cek Tiket Vaksinasi di PeduliLindungi

Apakah Vaksin Booster Penting untuk Tubuh? Ini Penjelasan Dokter WHO

Vaksinasi Booster Dimulai 12 Januari 2022 Stok Vaksin Cukup

Abu Dhabi Haruskan Pengunjung Sudah Vaksinasi Booster

Berita terkait
Uji Medis Covid-19 Gratis Sudah Mulai Dikirim ke Warga Amerika
Gedung Putih katakan uji Covid-19 gratis yang dapat dilakukan di rumah telah mulai dikirimkan pada warga AS lewat jasa layanan pos
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.