Medan, (Tagar 29/12/2018) - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dianugerahi keragaman yang luar biasa yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan tradisi. Di tengah keberagaman tesebut Presiden Jokowi meminta agar umat Kristiani di Indonesia dapat menjadi terang dan garam dunia dan menjadi perekat persatuan.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Natal Nasional di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (29/12).
Selain menjadi terang dan garam dunia, Jokowi juga meminta umat Kristiani dapat berhikmat sesuai tema Natal Nasional "Yesus Kristus, Hikmat Bagi Kita, I Korintus 1 ayat 30A".
Dengan berhikmat, kata Jokowi, kita dapat memeluk yang lemah, yang kekurangan, dan menjadi alat untuk persatuan bangsa.
"Kita dianugerahi keragaman yang luar biasa, beda suku, beda agama, beda tradisi, tapi ini bukan sumber perpecahan, justru menjadi potensi untuk persatuan dan menjadi aset bangsa. Saya mengajak umat Kristiani menjadi garam dan terang dunia, menjadi hikmat bagi dunia. Dengan hikmat kita memeluk yang lemah, yang kekurangan, dan menjadi alat persatuan," ucap Jokowi.
Natal Nasional dihadiri sekitar 20 ribu umat Kristiani yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Turut hadir Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang sekaligus ketua umum panitia, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Juga turut hadir beberapa duta besar negara sahabat. []