Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya memperbaiki stabilitas ekonomi di Indonesia. Perlu dia tegaskan kepada seluruh jajaran di pemerintahannya untuk segera merealisasikan belanja negara dan memanfaatkan pemasukan dari sektor pajak.
Jokowi ingin memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat pusat maupun daerah, sehingga pembangunan terasa di berbagai lini.
Menurutnya, belanja negara harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan pengelolaan yang tidak mengulang pola lama.
Bukan hanya realisasi belanjanya yang habis, tapi dapat barangnya, dan rakyat dapat manfaatnya. Itu yang paling penting.
"Karena yang dulu itu bangga kalau realisasinya 99 persen atau 100 persen. Tapi rakyat merasakan atau tidak dari belanja-belanja itu?" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 15 November 2019.
Presiden RI ke-7 meminta kepala daerah hingga jajaran menteri dapat memastikan anggaran yang ada, dibelanjakan untuk membeli barang sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
"Jangan hanya sent yang diurus, tapi (juga memastikan) delivered. Artinya apa? Menteri, kepala-kepala lembaga, gubernur, dan wali kota pastikan bukan hanya realisasi belanjanya yang habis, tapi dapat barangnya, dan rakyat dapat manfaatnya. Itu yang paling penting," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 ini mendorong pemerintah pusat maupun daerah untuk terus meningkatkan kontribusi penerimaan dari pajak.
Peningkatan penerimaan itu, lanjutnya, harus diiringi dengan peningkatan belanja negara yang lebih berkualitas.
"Berkali-kali saya sampaikan, memang kita penting collect more, tapi spend better juga harus itu. Fokus dan harus lebih baik," kata Jokowi. []