Jokowi Siapkan Program untuk Buruh Migran

Pemerintah telah menyiapkan program untuk buruh migran dalam mengatasi dampak pandemi virus corona Covid-19.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziyah saat memberikan sambutan dalam kegiatan Happy Migrant Day 2019 di Gor Vira Yudha Madivif 2 Kostrad, Singosari, Kabupaten Malang, Rabu 18 Desember 2019. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)



Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan program untuk buruh migran dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, buruh migran Indonesia (BMI) akan dimasukkan dalam program Kartu PraKerja dan di-treatment melalui program-program yang sudah disiapkan melalui Kementerian Ketenagakerjaan. "Program itu dibuat khusus seperti  Padat Karya," ucapnya dalam laman setkab.go.id, Jumat, 1 Mei 2020

Mengutip data Kemenaker, Ida menyebutkan, jumah BMI hingga 26 April 2020 sebanyak 88.759 orang. Jumlah itu merupakan yang sudah pulang dan berasal dari Malaysia, Hong Kong, Singapura, dan negara lainnya.

Baca Juga: Diduga Corona, RSUD Blambangan Rawat Buruh Migran 

Menurut Ida, dalam bulan Mei diprediksi jumlah buruh migran  yang akan pulang ke Indonesia sebanyak 16.812. “Karena kita menunda sementara penempatan buruh migran di luar negeri, ada 34.644 orang yang tidak bisa berangkat,” ucapnya.

Kami memiliki program yang secara reguler berjalan antara lain program padat karya produktif, padat karya infrastruktur, kemudian program pelatihan-pelatihan yang akan terus dilakukan secara offline sambil menunggu kondisi Covid-19 ini kembali normal

Ida menambahkan, treatment akan dilakukan beberapa cara. Yang pertama, buruh migran akan diusulkan untuk mendapatkan manfaat program Kartu Prakerja. “Sedang dalam proses berkoordinasi dengan P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) atau PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) agar mereka secara mandiri melakukan pendaftaran kepada PMO dan kami akan memfasilitasi data yang ada pada Kementerian Ketenagakerjaan akan kami serahkan kepada PMO,” ucap dia.

Refleksi Hari Buruh Migran Internasional 2018Refleksi Hari Buruh Migran Internasional 2018 yang diadakan Solidaritas Perempuan Mataram. (Foto: Tagar/Harianto Nukman)

Tahap kedua, buruh migran yang pulang, sesuai program reguler yang telah dilakukan akan dikoordinasikan dengan Dinas Ketenagakerjaan. “Kami memiliki program yang secara reguler berjalan antara lain program padat karya produktif, padat karya infrastruktur, kemudian program pelatihan-pelatihan yang akan terus dilakukan secara offline sambil menunggu kondisi Covid-19 ini kembali normal,” ujar Ida.

Simak Pula: Hitam Putih Kehidupan Buruh Migran

Ida menuturkan, kemampuan mengkover buruh migran berasal dari dana yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan. “Insya Allah, kami bisa mengkover r sekitar 223.035 peserta, baik melalui program-program perluasan kesempatan kerja maupun program-program pelatihan yang ada di balai-balai latihan kerja,” tutur mantan Anggota DPR tersebut.[]

Berita terkait
Buruh Migran Yuli Riswati Dibui Imigrasi Hong Kong
Yuli Riswati, buruh migran asal Indonesia ditahan oleh Imigrasi Hong Kong karena tulisannya yang mendukung aksi demo.
Buruh Migran Perempuan Masih Rentan Kekerasan dan Eksploitasi
3 tahun terakhir Solidaritas Perempuan Mataram (SPM) mencatat, terhitung sejak tahun 2016 hingga 2018 sebanyak 8 kasus perempuan buruh migran.
Zaini Dipancung Tanpa Notifikasi, Buruh Migran Rentan Hukuman Mati
Zaini dipancung tanpa notifikasi, buruh migran rentan hukuman mati. Kasus eksekusi Zaini Misrin tanpa notifikasi bisa terjadi kembali kepada TKI lainnya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.