Jokowi: Sekarang Sudah Nggak Boleh Kasih Sepeda

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan pelaksanaan pemilu sebagai alasan terjadinya perpecahan.
Warga menunjukkan sertifikat tanah saat penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018). Presiden membagikan sebanyak 7.000 sertifikat tanah yang terdiri dari 3.000 sertifikat masyarakat di Kabupaten Bogor dan 4.000 sertifikat untuk masyarakat Kota Bogor. (Foto: Ant/Puspa Perwitasari)

Tangerang Selatan, (Tagar 26/9/2018) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) sebagai alasan terjadinya perpecahan.

"Jangan sampai karena pemilihan bupati, wali kota, gubernur, presiden, kita jadi terpecah-pecah, antartetangga nggak saling sapa, antarteman nggak saling sapa, antarsaudara nggak saling sapa," kata Presiden Jokowi saat penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/9).

Dalam kesempatan yang dihadiri 10.000 warga penerima sertifikat dari Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang itu, Presiden mengajak semua warga menjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan di tengah perbedaan.

"Ini akan ada terus setiap lima tahun sekali, masak kita mau terbelah gara-gara pemilihan gubernur, bupati, wali kota. Kalau ada pemilu, tentukan pilihan bapak-ibu sekalian, sudah pilih. Jangan sampai Pilpres sejak 2014 sampai sekarang masih dibawa-bawa," ujarnya.

Presiden menyebutkan Indonesia merupakan negara besar dengan 263 juta jiwa penduduk, memiliki 17.000 pulau, 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

"Ini negara besar, kita diberi anugerah Allah, berbeda-beda, bermacam-macam, warna-warni, aneka ragam, agama, suku, bahasa daerah, adat yang beda beda. kita memiliki 714 suku, 1.100 lebih bahasa daerah," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan menjelang tahun politik saat ini, banyak fitnah dan berita bohong yang bermunculan.

"Dari 2014 ada yang menyampaikan, Presiden Jokowi itu PKI, PKI bubar 1965, saya lahir 1961, masak ada PKI balita? yang bener saja. Saya pengin mendiamkan saja tapi ada yang percaya, sehingga saya harus menjawab," paparnya.

Jokowi mengajak setiap kontestan dalam pemilu untuk mengedepankan program, ide, adu gagasan dan prestasi. Bukan fitnah, saling menjelekkan, dan mencemooh.

"Kita ini saudara, jangan diajak rakyat untuk ikuti hal seperti itu. Rakyat jangan dibawa emosionalnya untuk saling mencemooh, menjelekkan. Mau jadi bangsa apa ini?" ujarnya.
Dia menyebutkan bangsa Indonesia penuh dengan nilai persaudaraan, sopan santun yang terkenal di mana-mana dan harus dijaga.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi mempersilakan penerima sertifikat tanah untuk tampil ke panggung, namun Presiden Jokowi tidak memberikan sepeda sebagai hadiah.

"Sekarang sudah nggak boleh kasih sepeda, karena sudah masuk masa kampanye," ucap Presiden.

Dalam kesempatan itu tampil ke depan seorang penerima sertifikat tanah dari daerah Mauk Kabupaten Tangerang bernama Aris Winarto.

Aris mengaku tanah miliknya seluas 97 meter persegi. Ia mengaku ada rencana "menyekolahkan" sertifikatnya ke bank untuk mendapatkan bantuan modal untuk pengembangan usahanya.

"Kemungkinan besar mau disekolahkan untuk pengembangan usaha penjualan burung ocehan," kata Aris.

Sebelumnya, seperti dilansir Antaranews, Presiden Jokowi di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018), membagikan sebanyak 7.000 sertifikat tanah yang terdiri atas 3.000 sertifikat masyarakat di Kabupaten Bogor dan 4.000 sertifikat untuk masyarakat Kota Bogor. []

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu