Jokowi Sebut Rugi Bila Warga Palembang Terpecah Akibat Perbedaan

Jokowi sebut rugi bila warga Palembang terpecah akibat perbedaan. "Pak Jokowi, Pak Jokowi, Pak Jokowi," sapa warga sembari berebutan bersalaman.
Presiden RI Joko Widodo menyerahkan sertifikat hak atas lahan tanah kepada perwakilan masyarakat di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (13/7/2018). Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat hak atas lahan tanah sebanyak 6.000 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat se Provinsi Sumatera Selatan. (Foto: Ant/Nova Wahyudi)

Palembang, (Tagar 13/7/2018) – Demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar semakin kuat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta masyarakat untuk menjaga kekompakan.

β€œHal ini karena Indonesia negara besar yang terdiri dari berbagai suku dan budaya. Oleh karena itu, jangan sampai terpecah belah karena adanya berbagai perbedaan,” kata Presiden Jokowi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (13/7).

Kepala Negara menuturkan, begitu juga masalah perbedaan politik semua harus damai dan jangan sampai terpecah belah. "Rugi bila kita terpecah belah akibat adanya perbedaan," ujar Joko Widodo, menegaskan.

Menurut Jokowi, memang bangsa Indonesia disatukan melalui Pancasila yang Bhineka Tunggal Ika. Sehubungan itu harus dijaga karena bila kompak negara akan semakin kuat.

Presiden Jokowi berkunjung ke-Sumsel untuk melihat kesiapan fasilitas Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Selain melihat kesiapan tuan rumah Asian Games Presiden juga membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat dan meninjau program padat karya.

Jokowi yang didampingi istri juga membuka Kejurnas Dayung piala Presiden pada Sabtu (14/7).

Disambut Hangat

Kedatangan Presiden pada acara penyerahan sertifikat hak milik tanah di Palembang disambut hangat. Antara menyebutkan, kehebohan sudah terjadi ketika Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo keluar dari mobil saat tiba di kawasan wisata plaza Benteng Kuto Besak sekitar pukul 10.40 WIB.

Presiden Bagikan 6.000 Sertifikat TanahWarga menunjukkan sertifikat tanah saat mengikuti penyerahan sertifikat hak atas lahan tanah oleh Presiden Joko Widodo di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (13/7/2018). Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat hak atas lahan tanah sebanyak 6.000 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat se Provinsi Sumatera Selatan. (Foto: Ant/Nova Wahyudi)

Ribuan warga yang duduk di bawah tribun sontak berdiri. Tak ketinggalan, mereka mengeluarkan telepon seluler untuk mengabadikan kesempatan bertemu secara langsung dengan Presiden.

Tanpa diduga, Presiden Jokowi yang diarahkan ke kursi VIP oleh Wali Kota Palembang Harnojoyo berubah arah. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, bergerak ke arah tempat duduk tamu undangan yakni para warga penerima sertifikat.

"Pak Jokowi, Pak Jokowi, Pak Jokowi," sapa warga sembari berebutan bersalaman.

Tanpa memberi jeda, Presiden langsung menyambut uluran tangan warga. Tak mau menyia-yiakan kesempatan itu, para tamu undangan berupaya berswafoto dengan Jokowi.

Jokowi bergerak santai menyambangi masyarakat mulai dari jejeran depan tamu undangan hingga sudut belakang.

Kemudian, Jokowi bergerak memutar kembali ke arah kursi VIP dengan langkah cepat. Sontak hal itu membuat warga berteriak, terutama barisan tamu undangan yang tidak disambangi.

"Ke sini Pak, ke sini Pak. Pak Jokowi ke sini," teriak para tamu.

Presiden Jokowi hanya tersenyum simpul bergerak menuju ke pangung.

Dalam sambutannya tak lupa ia menyapa warga Palembang.

"Apo kabar?" kata Jokowi yang langsung dijawab "baek" oleh para tamu undangan.

Jokowi melakukan penyerahan secara simbolis sertifikat tanah hak milik kepada 6.000 warga Sumsel dan memantau berbagai arena di Jakabaring Sport City.

"Siang hari ini telah diserahkan 196 sertifikat untuk masjid, untuk mushola, dan untuk tempat-tempat pendidikan madrasah dan pondok-pondok pesantren," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya usai penyerahan di Masjid Raya Takwa, Palembang.

Menurut Presiden, masih banyak sengketa lahan dan tanah yang berkaitan dengan baik masjid dan mushola serta pondok madrasah karena belum ada sertifikat.

Bahkan, Presiden menambahkan, di kota besar seperti Jakarta pun masih terdapat sengketa lahan di masjid besar.

"Oleh sebab itu, saya sejak tahun yang lalu saya perintahkan kepada Menteri ATR/Kepala BPN (Sofyan Djalil) agar seluruh tempat-tempat ibadah masjid, mushola, madrasah, pondok pesantren diselesaikan secepatnya sertifikatnya agar sengketa-sengketa yang tadi saya sampaikan tidak terjadi lagi," ujar Jokowi.

Presiden menyampaikan pemerintah juga mendorong bank wakaf mikro yang ditempatkan di pondok pesantren.

Hal itu ditujukan untuk mengembangkan UMKM dan komunitas bisnis di lingkungan pesantren.

"Memang baru dimulai 40 bank wakaf mikro di beberapa provinsi akan tetapi setelah kita evaluasi dan betul-betul bisa bermanfaat, jumlahnya akan kita perbesar lagi di tempat lain," kata Presiden.

Presiden melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada 13-14 Juli 2018. (yps)

Berita terkait
0
Yang Sedang Viral: Tentang ACT atau Aksi Cepat Tanggap, Pengelola Dana Masyarakat
Sebuah lembaga pengelola dana masyarakat, nama lembaganya ACT atau Aksi Cepat Tanggap, mendadak viral dan diselidiki polsi. Ada apa. Apa itu ACT.