Jokowi Prioritaskan Alat Pelindung Tenaga Medis

Jokowi mengatakan pemerintah berupaya maksimal menangani pasien corona Covid-19, juga memprioritaskan alat pelindung diri untuk tenaga medis.
Presiden Joko Widodo melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam menangani virus corona, pemerintah berupaya memaksimalkan penanganan pasien. Juga, ketersediaan alat pelindung diri atau APD untuk tenaga medis menjadi prioritas.

Ia mengatakan pendistribusian alat pelindung diri yang diperlukan para tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19 ke sejumlah provinsi sudah dilakukan. Sebanyak 105.000 unit APD, kata dia, telah disalurkan melalui Dinas Kesehatan Provinsi.

"Kemarin sudah saya sampaikan bahwa APD telah kita distribusikan sebanyak 105.000 APD. Dikirim kepada Provinsi DKI 40.000, Jawa Barat 15.000, Jawa Tengah 10.000, Jawa Timur 10.000, DI Yogyakarta 1.000, Bali 4.000, dan provinsi-provinsi yang lain," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020.

Kemarin sudah saya sampaikan bahwa APD telah kita distribusikan sebanyak 105.000 APD.

Jokowi memastikan bantuan APD telah diterima Dinas Kesehatan masing-masing provinsi. Ia memerintahkan APD dapat segera didistribusikan dan diterima rumah sakit dan para tenaga medis yang berada di garis terdepan penanganan Covid-19.

"Secepat-cepatnya," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan kelangkaan masker, hand sanitizer dan berbagai perlengkapan kesehatan lain bukan hanya dialami Indonesia. Jokowi menyebut sebanyak 180 Negara yang terkena dampak virus corona juga mengalami kelangkaan yang sama.

Jokowi menuturkan 180 negara harus memperebutkan masker dan alat kesehatan lainnya.

"Masih banyak keluhan mengenai yang berkaitan dengan kelangkaan APD. Perlu saya sampaikan bahwa sekarang ini 180 negara kurang lebih semuanya berebutan untuk mendapatkan baik itu APD, baik itu masker, baik itu sanitizer semuanya," kata Jokowi usai meninjau RS Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 23 Maret 2020. []

Baca juga:

Berita terkait
Alasan Pemerintah Jokowi Hapus Ujian Nasional 2020
Alasan Pemerintah Jokowi menghapus Ujian Nasional (UN) 2020 muncul ketika Mendikbud Nadiem Makarim rapat bersama kepala negara.
Jokowi Sebut Tukang Ojek di Sumut Terparah Dampak Covid-19
Menurut Presiden Jokowi, dampak paling parah diprediksi menimpa mereka yang berada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
PHK di Tengah Corona, Jokowi Anggarkan Rp 10 Triliun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggarkan dana Rp 10 triliun untuk mengantisipasi lonjakan PHK di tengah pandemi virus corona (Covid-19).