Jokowi Perintahkan Kepung Pembunuh 4 Orang Jemaat Gereja

Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar dilakukan pengejaran dan pengepungan terhadap anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Densus 88 anti teror amankan terduga teroris di Lamongan. (Foto: Ilustrasi)

Jakarta - Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar dilakukan pengejaran dan pengepungan terhadap anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT), pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Perintah itu disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md. Mahfud mengatakan saat ini Satgas Tinombala sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui Tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga

"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran, tadi tim Tinombala sudah menyampaikan tahap tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," kata Mahfud dikutip Tagar dari keterangannya, Minggu, 29 November 2020.

Mahfud mengatakan, melalui Tim atau Satgas Operasi Tinombala pemerintah akan melakukan tindakan tegas terhadap para teroris tersebut.

"Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui Tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya 4 orang di Sigi," kata dia.

"Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," ucap Mahfud menambahkan.

Dia mengatakan, pemerintah menilai pelaku pembantaian adalah sisa-sia kelompok Santoso atau biasa dikenal Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala, atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang," tuturnya.

Lebih lanjut, dengan adanya peristiwa ini, pemerintah berharap, para pimpinan umat beragama khususnya di Sulawesi Tengah, tetap jalin silaturahim agar masyarakat tidak terprovokasi isu-isu sara.

Mahfud juga menegaskan, sejatinya agama apapun hadir untuk membangun perdamaian.

"Diharapkan oleh Pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu sara. Karena sebenarnya yang terjadi bukan di sebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat," kata dia.

"Tetapi pelakunya memang Mujahidin Indonesia Timur. Demikian sikap pemerintah, nanti setiap perkembangannya akan diinformasikan," tutur Mahfud melanjutkan.[]

Berita terkait
Munas V, PKS Yogyakarta Tetap Dukung Jadi Oposisi Jokowi
PKS Yogyakarta menegaskan tetap mendukung menjadi oposisi pemerintah Jokowi hingga 2024 mendatang.
Jokowi Mesti Pecat Wishnutama
Pengamat mengatakan, Jokowi harus memecat Menparekraf Wishnutama lantaran dinilai tidak memiliki kompetensi setingkat Menteri
Edhy Prabowo Dicokok KPK, Gerindra Minta Maaf ke Jokowi - Maruf
Gerindra menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, atas ditangkapnya Edhy Prabowo oleh KPK.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.