Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pada Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk segera mencairkan dana tambahan sebesar Rp 1 triliun kepada koperasi di seluruh Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam acara Penyaluran Dana Bergulir Untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara, Jakarta.
Permintaan itu bertujuan agar koperasi bisa segera menyalurkan dana tersebut sebagai bantuan modal kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ini segera berikan kepada koperasi-koperasi yang baik, agar dari koperasi juga diberikan kepada anggota-anggotanya, pelaku usaha secepat-cepatnya.
“Saya senang tadi disiapkan oleh LPDB Rp 1 triliun. Ini segera berikan kepada koperasi-koperasi yang baik, agar dari koperasi juga diberikan kepada anggota-anggotanya, pelaku usaha secepat-cepatnya,” kata Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020.
Baca juga: Jokowi Siapkan Tiga Fase Program Pemulihan Koperasi
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa bantuan modal kerja dari koperasi kepada pelaku UMKM akan memperbaiki likuiditas koperasi. Sehingga, lanjut dia, koperasi akan semakin mudah dan leluasa memberikan kredit kepada pelaku UMKM.
“Ini kesempatan kita ada disini dan bantuan modal kerja ini akan memperbaiki likuiditas dari koperasi. Tadi disampaikan Pak Menteri Koperasi nilainya dari Rp 2 miliar sampai Rp 50 miliar. Alhamdulillah bunganya juga tadi disampaikan tiga persen menurun. Ini juga sangat kompetitif sekali,” ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan, walaupun LPDB memberikan bunga tiga persen menurun, ia tetap meningkatkan koperasi tidak memberikan bunga yang tinggi kepada anggotanya. Untuk itu, menurutnya pinjaman yang ditawarkan koperasi dapat menarik minat pelaku UMKM yang menjadi anggota koperasi tersebut. Paling tidak, bunga pinjaman diharapkan Jokowi bisa dibawah 12 persen.
“Jadi koperasi diberikannya kepada anggota, pelaku usaha juga jangan tinggi-tinggi. Berapa biasanya diberikan kepada anggota kalau dari LPDB tiga persen? 12 Persen. Nah 12 persen berarti baik, syukur bisa di bawah itu, lebih baik lagi. Ini yang kita inginkan. Jadi semuanya, koperasinya bergerak,” ujar Jokowi.
Tak hanya itu, ia menuturkan bahwa di awal Agustus, pemerintah akan menyalurkan bantuan modal kerja produktif kepada 12 juta pelaku UMKM dengan nilai Rp 381 miliar. Ia menyatakan, dengan bantuan, diharapkan yaitu bantuan modal kerja produktif ini bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ketiga.
“Saya kita ini juga angka jangan berhenti. Besok ditambah lagi, minggu depan ditambah lagi. Sehingga koperasi-koperasi yang kita miliki betul-betul likuiditasnya baik dan bisa memberikan pinjaman kepada anggotanya,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut.
Baca juga: PTUN Minta Jokowi Pulihkan Posisi Evi Novida Ginting
Dengan begitu, ia mengingatkan agar proses pencairan pinjaman, baik dari LPDB maupun koperasi kepada pelaku UMKM dipermudah dan dipercepat. Ia menekankan agar jangan sampai, LPDB baru mencairkan ketika koperasi itu sudah tutup.
“Prosesnya saya harapkan baik di LPDB maupun koperasi, prosesnya yang sederhana dan cepat. Kita butuh kecepatan. Salurkan cepat, sederhanakan prosesnya. Saya enggak ingin ini Pak Menteri, koperasinya tutup baru dibantu. Enggak ada artinya. Jangan menunggu. Begitu juga dengan pelaku usaha, segera bantu mereka," ucap Jokowi.
"Agar mereka gunakan tambahan modal kerja produktif ini untuk menggerakkan ekonomi, utamanya yang berada di daerah,” kata RI-1. []
