Jokowi Ingin Indonesia Jadi Industri Mobil Listrik

Presiden Joko Widodo tengah merancang strategi bisnis baru untuk Indonesia. Ia ingin Indonesia menjadi pusat industri mobil listrik.
Mobil Listrik (Foto: Pixabay/Joenomias).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah merancang strategi bisnis baru untuk Indonesia. Jokowi mengatakan ia ingin Indonesia menjadi pusat industri mobil listrik atau eletrik di masa yang akan datang.

"Strategi bisnis negara yang sedang kita rancang agar Indonesia bisa jadi 'hub' (pusat) besar bagi industri mobil elektrik, arahnya ke sana," kata Jokowi dalam Pembukaan Kompas100 CEO Forum 2019 di Jakarta, Kamis, 28 November 2019 seperti dilansir dari Antara.

Menurut Jokowi strategi tersebut dapat diwujudkan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia, misalnya nikel. Indonesia yang terkenal dengan cadangan nikel terbesar nomor 1 di dunia, menurutnya harus bisa memanfaatkan nikel untuk dijadikan salah satu bahan baku baterai litium.

Buktinya, kini Indonesia sudah bisa membangun kawasan industri khusus untuk produksi baterai kendaraan yakni di Halmahera, Maluku bernama bernama Weda Bay Nickel dan di Morowali bernama Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

"Kita ingin dalam 2-3 tahun ini ada turunan nikel dapat diolah menjadi baterai litium karena kita punya nikel, kobalt, mangan dan bahan baku lain yang bisa dipakai oleh industri dalam membangun pabrik baterai litium," ucapnya.


Dengan memanfaatkan SDA Indonesia itu, ia tak mau lagi impor barang mentah, terutama nikel. Sebab, menurutnya nikel menjadi barang setengah jadi yang memiliki nilai tambah besar.

"Kita harus pindahkan ke barang-barang setengah jadi atau barang jadi karena hilirisasi nikel ini akan jadi produk-produk yang punya nilai tambah yang besar kalau diimpor sebagai barang jadi atau setengah jadi, itu target kita," tutur dia.

Jokowi juga sudah menandatangani Peraturan Presiden (perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan tertanggal 8 Agustus 2019.

Perpres tersebut membahas soal tingkat komponen dalam negeri untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, pemberian insentif untuk mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan hingga penyediaan infrastruktur pengisian tenaga listrik.

"Strategi ini kita harus pakai untuk membangun industri mobil listrik, kita sudah kirim menteri mendekati industri-industri besar mobil di Jepang dan Jerman dalam rangka pengembangan litium," ujarnya. []

Berita terkait
Jokowi Ingin Pelaku Industri Tambang Coba Hilirisasi
Presiden Jokowi mengajak para pelaku pertambangan dapat memanfaatkan peluang peningkatan industri dengan melakukan hilirisasi.
Malaysia Minta WTO Intervensi Industri Minyak Sawit
Malaysia dan negara anggota CPOPC meminta WTO melakukan intervensi untuk melindungi sektor minyak sawit.
Mobil Listrik Indonesia Siap Diproduksi, Kementerian Perindustrian Belum Keluarkan Izin
Sejumlah kampus bersama beberapa perusahaan otomotif siap memproduksi mobil listrik. Namun, kementerian Perindustrian belum mengeluarkan izin
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)