Cilegon - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah telah menemukan formula untuk mengatasi defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.
Persoalan defisit BPJS Kesehatan yang selama ini belum menemukan titik terang, menurut Jokowi akan segera terpecahkan.
Menkes sudah menyampaikan di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin. Tahun depan jurusnya sudah ketemu.
Sebab, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah menemukan jurus jitu untuk menanggulangi hal tersebut.
"Ya karena ada defisit di BPJS, itu yang mau kita atasi. Sudah empat tahun ini belum ketemu jawabannya. Tapi sekarang Menkes sudah menyampaikan di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin. Tahun depan jurusnya sudah ketemu," kata Jokowi usai melakukan sidak di RSUD Cilegon, Banten, Jumat, 6 Desember 2019.
Baca juga: 1,2 Juta Penerima Iuran BPJS Belum Ada Kejelasan
Jokowi menjelaskan Menkes Terawan Agus Putranto akan memaparkan formula yang telah disiapkannya untuk menjawab semua keluhan tentang BPJS Kesehatan.
Menurutnya, keterlambatan BPJS Kesehatan membayar klaim jaminan kesehatan ke sejumlah rumah sakit, dikarenakan terjadi defisit anggaran.
"Nanti tanyakan ke Menteri Kesehatan," ucap Gubernur DKI Jakarta periode kerja 2012-2014 itu.
Sejauh ini, kata Jokowi, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Terutama, pemerintah daerah harus lebih memperhatikan hal tersebut.
"Fasilitas, misalnya meskipun di kelas tiga tetapi pembatas masih ada. Pembatas antar pasien, entah pake korden, entah pakai sliding sekat ada," ujarnya.
"Masih banyak rumah sakit kita yang fasilitasnya belum diperbaiki, itu tugas pemerintah daerah, tugas pemkot, pemkab, tugas provinsi," kata Jokowi. []
Baca juga: Jokowi Sidak RSUD Cilegon, Pastikan Pelayanan BPJS