Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah terus mengupayakan reduksi dampak ekonomi dari pandemi virus corona Covid-19. Menurutnya, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan bantuan sosial untuk memberikan stimulus dan insentif bagi masyarakat. Salah satunya melalui penambahan tunjangan kartu sembako murah sebesar Rp 50 ribu.
"Pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 sehingga menjadi Rp 200.000 per keluarga penerima yang akan diberikan selama enam bulan. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp4,56 triliun," kata Jokowi dalam video conference di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020.
Baca Juga: Jokowi: Utamakan Rapid Test Petugas Medis dan Keluarga
Mempertahankan daya beli masyarakat
Jokowi menambahkan, pemerintah ingin mempertahankan daya beli masyarakat. Selain itu juga untuk mendorong produktivitas ekonomi menjadi salah satu hal utama yang harus dilakukan selain dari sisi kesehatan dan keselamatan.
Jokowi menuturkan, di tengah wabah Covid-19, pemerintah juga menyadari ada pekerja harian yang mungkin kehilangan penghasilan maupun para pengusaha mikro dan kecil yang kehilangan pasar dan omzet. "Pemerintah telah memikirkan kemungkinan para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, karena itu kami telah menyiapkan opsinya," tuturnya.
Untuk itu, menurut Jokowi, pemerintah juga mempercepat implementasi program Kartu Prakerja sebagai upaya mengantisipasi hal-hal tersebut sekaligus meningkatkan kompetensi serta kualitas sumber daya manusia (SDM).
Simak Pula: Jokowi Prioritaskan Alat Pelindung Tenaga Medis
"Alokasi anggaran yang disediakan di dalam Kartu Prakerja ini adalah sebesar Rp 10 triliun sehingga nanti setiap peserta Kartu Prakerja akan diberikan honor insentif Rp 1 juta per bulan selama 3-4 bulan," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014 tersebut.[]