Joe Biden Pemenang Pilpres Peluang Donald Trump Hampir Nol

Para anggota electoral college AS kukuhkan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres 3 November 2020 mengalahkan petahana Presiden Donald Trump
Penghitungan resmi suara electoral college akan memuluskan jalan Joe Biden menuju pelantikan presiden AS (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Jakarta - Para anggota electoral college Amerika Serikat (AS) mengukuhkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden (Pilpres) 3 November 2020, satu dari rangkaian langkah terakhir yang diperlukan Biden untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Kandidat dari Partai Demokrat itu memenangkan Pilpres AS pada bulan November dengan perolehan 306 suara electoral college, dibandingkan 232 suara yang diperoleh kandidat partai Republik Donald Trump.

Dalam sistem Pilpres AS, rakyat sebenarnya memberikan suara untuk para "elektor", yang kemudian secara resmi memilih salah satu kandidat beberapa pekan setelah hari pemilihan.

Biasanya para elektor tidak mendapatkan banyak perhatian. Tetapi tahun ini, karena upaya gigih dari Trump untuk mempertanyakan dan membatalkan hasil pemilu - melibatkan gugatan hukum yang ditolak oleh pengadilan-pengadilan di seantero negeri - pemungutan suara di negara-negara bagian menjadi sorotan.

California -pendukung solid Partai Demokrat- dengan 55 elektor, adalah salah satu negara bagian terakhir yang memberikan suara pada hari Senin dan mendorong Biden melewati ambang batas 270 suara yang diperlukan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Beberapa negara bagian, termasuk Michigan dan Georgia, memperketat keamanan menjelang pemungutan suara, yang dilangsungkan di ibu kota- ibu kota negara bagian dan Washington DC.

Di Michigan - negara bagian kunci yang dimenangkan Biden - kantor legislatif di ibu kota negara bagian, Lansing, ditutup karena ancaman kekerasan yang "kredibel".

Pemungutan suara di gedung DPR berlangsung dengan damai meskipun sekelompok pendukung Partai Republik berusaha memasuki gedung untuk mengadakan pemungutan suara mereka sendiri dan ditolak.

"Rakyat telah berbicara. Ini adalah pemilihan yang aman dan adil," kata Gubernur Gretchen Whitmer, seorang politikus Demokrat yang telah menjadi sasaran plot penculikan yang digagalkan FBI awal tahun ini. "Setelah hari ini, hasilnya akan final."

1. Siapakah Para Elektor?

Setiap partai politik yang mengajukan calon presiden menominasikan atau memilih elektornya sendiri berbulan-bulan sebelum hari pemilihan.

Begitu kita tahu siapa yang memenangkan suara terbanyak di suatu negara bagian, kita tahu partai mana yang akan menunjuk para elektor untuk negara bagian itu.

Konstitusi AS hanya menyatakan bahwa elektor tidak bisa menjadi anggota Kongres atau orang lain yang sedang memegang jabatan federal. Tahun ini, elektor paling terkenal adalah mantan Presiden Bill Clinton dan calon presiden 2016 Hillary Clinton, yang dipilih dari Partai Demokrat di New York.

Para elektor hampir selalu memberikan suara sesuai dengan kandidat yang mereka janjikan untuk dipilih, meskipun pada tahun 2016 beberapa elektor tidak melakukannya dan ini mendorong negara bagian untuk mengubah undang-undang mereka demi mencegah hal itu terulangnya kembali.

Para analis mengatakan hampir tidak ada kemungkinan bahwa kemenangan Biden bisa dibatalkan.

Jumlah elektor di setiap negara bagian secara kasar sesuai dengan jumlah penduduknya.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Hasil proses pemungutan suara dikirim ke Washington DC dan secara formal dihitung dalam sidang gabungan Kongres pada 6 Januari yang dipimpin oleh Wakil Presiden Mike Pence.

Penghitungan itu akan membuka jalan bagi Joe Biden untuk dilantik sebagai presiden pada 20 Januari.

Biden berencana untuk berpidato kepada rakyat pada hari Senin malam setelah para elektor memberikan suara mereka, tim transisinya mengumumkan.

Ia diperkirakan akan mengatakan bahwa demokrasi telah "menang" di Amerika Serikat, seraya menambahkan: "Api demokrasi telah menyala di negeri ini sejak lama. Dan kita sekarang tahu bahwa tidak ada -bahkan pandemi sekalipun - atau penyalahgunaan kekuasaan- yang dapat memadamkan api itu. "

Bulan lalu, Presiden Trump mengatakan akan melepaskan jabatannya pada Januari jika Biden dikukuhkan sebagai pemenang pemilihan presiden oleh electoral college. Namun demikian, ia terus membuat klaim tak berdasar tentang kecurangan pemilu dan belum ada tanda-tanda bahwa ia akan menyerah.

2. Masih Adakah Peluang untuk Trump?

Analisis Anthony Zurcher, reporter BBC News di Amerika Utara

Pertemuan empat tahunan electoral college AS biasanya sekadar formalitas dalam perjalanan menuju pelantikan presiden — sisa kegiatan politik masa lalu yang sudah lama kehilangan kekuatan dan relevansinya.

Namun, strategi bumi hangus Donald Trump untuk menantang hasil pemilu 2020, telah menarik perhatian baru pada proses ini.

Meskipun tim hukumnya belum berhasil membalikkan hasil pemungutan suara di beberapa negara bagian, pencatatan resmi surat suara electoral college di seluruh AS akan secara efektif mengakhiri manuver peradilan jangka panjang ini.

Itu tidak berarti tim Trump akan menyerah, tentu saja. Mereka mengadakan proses electoral college tandingan dengan serangkaian suara alternatif yang menyatakan sang presiden sebagai pemenang sebenarnya. Mereka akan melanjutkan gugatan hukum yang sia-sia di pengadilan dan, pada akhirnya, meminta Kongres untuk membatalkan hasil pemilihan.

Ini adalah realitas alternatif yang barangkali lebih nyaman bagi para suporter Donald Trump, daripada realitas Joe Biden adalah presiden terpilih.

Mengingat bahwa Dewan Perwakilan Rakyat dikendalikan oleh Demokrat, penghitungan resmi suara electoral college akan disertifikasi oleh negara bagian pada hari Senin dan undang-undang federal ada di pihak Biden. Bagaimanapun, peluang Trump untuk sukses di dunia nyata hampir nol (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Elektor Amerika Serikat Konfirmasi Kemenangan Joe Biden
Para elektor presiden di seluruh AS yang memberikan suara dalam Electoral College dijadwalkan segera berikan konfirmasi kemenangan Joe Biden
Trump Klaim Menang, Kemenangan Joe Biden Segera Disertifikasi
Beberapa jam lagi, waktu AS, kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 3 November 2020 akan segera disertifikasi, tapi Trump masih klaim kemenangan
Cuitan Donald Trump Terhadap Kecurangan Pilpres AS
Proses transisi pemerintahan dari Presiden Trump ke Presiden terpilih AS, Joe Biden, tapi Trump tetap tidak mau mengakui kekalahannya
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.