JK Prediksi Agustus Penderita Covid-19 Tembus 120.000

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memprediksi penderita Covid-19 di Indonesia akan mencapai 120.000 pada 17 Agustus 2020.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pernyataan pers di Kantor Wapres Jakarta, Senin (13/4/2019). (Foto: Antara/Fransiska Ninditya)

Jakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memprediksi penderita Covid-19 di Indonesia akan mencapai 120.000 orang pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2020, jika tidak ada upaya pencegahan optimal dari pemerintah.

"Saya perkirakan akhir Juli ini akan mencapai angka 100.000, dan pada tanggal 17 Agustus jumlah penderita Covid-19 di Indonesia akan mencapai 120.000 kalau tidak ada intervensi yang keras dari kita," kata Jusuf Kalla (JK) saat menyampaikan pengarahan pada Musyawarah Provinsi PMI DKI Jakarta XII/2020 di Wisma PMI Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020.

JK: Saya kira tidak ada cara yang paling efektif membendung wabah ini selain mengurangi pergerakan orang.

Mantan Wakil Presiden RI itu mengatakan peningkatan jumlah kasus tersebut disebabkan oleh cepatnya penularan Covid-19 pada manusia. Oleh karena itu, kecepatan penanganan yang optimal perlu dilakukan untuk menekan angka penularan. 

Baca juga:  Jusuf Kalla Turun Tangan di Proyek Antibodi Covid-19

Jusuf Kalla PMIKetua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyampaikan pengarahan pada Musyawarah Provinsi PMI DKI Jakarta XII/2020 di Wisma PMI Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020. (Tim Media JK)

"Ciri dari Covid-19 selain mematikan, juga sangat cepat penularannya. Di Indonesia, ketika awal pandemi ini pada Maret, butuh waktu dua bulan untuk mencapai angka 10.000. Sekarang hanya butuh waktu tujuh hari untuk bertambah lagi 10.000," katanya. 

Protokol kesehatan, seperti yang diterapkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Radikalisme, Jusuf Kalla: Karena Ada Menjual Surga

"Saya kira tidak ada cara yang paling efektif membendung wabah ini selain mengurangi pergerakan orang. Mengenai caranya, terserah pemerintah," kata Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu. 

Dia menekankan, PMI juga akan terus mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri, antara lain lewat sosialisasi protokol kesehatan, penyemprotan disinfektan, dan penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak.

"Tentunya PMI tetap membantu dengan melakukan penyemprotan disinfektan karena hanya itu cara mematikan virus tersebut," kata JK. []

Berita terkait
Komentar Jusuf Kalla Terkait 15 Tahun Tsunami Aceh
Kedatangan Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla ke Aceh menghadiri pesta perkawinan putri eks Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
UGM Beri Hamengku Buwono IX Award untuk Jusuf Kalla
UGM Yogyakarta memberikan penghargaan HB IX Award kepada Jusuf Kalla karena dinilai berjasa dalam bidang sosial kemasyarakatan.
Jusuf Kalla Terpilih Kembali Pimpin PMI 2019-2024
Jusuf Kalla, terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2019-2024.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan