JK: Kalau tidak Mengkritik, Bukan Amien Rais

Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi adu argumen yang terjadi antara politikus Amien Rais dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat memimpin rapat terbatas mengenai kebijakan satu peta. (Foto: Biro Pers Setpres)

Jakarta, (Tagar 22/3/2018) - Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis, menanggapi adu argumen yang terjadi antara politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya kira kalau tidak mengkritik itu bukan Pak Amien Rais, tapi kritiknya kadang-kadang juga luar biasa, seperti (saat) reformasi kan bagaimana pun salah satu sumbangan kritikan dari Pak Amien yang keras," kata Wapres usai membuka The 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018 di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Kampus Salemba Jakarta, Kamis.

Meskipun kritik itu perlu dalam proses berdemokrasi di suatu negara, Wapres Kalla tetap menyayangkan sindiran mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut.

"Tapi dalam hal ini, tentu kita sayangkan aksi-aksinya (Amien Rais). Maka, kita redamkan (dengan) menjaga persatuan, supaya jangan terjadi seperti tadi saya katakan (perpecahan)," tambah Wapres Kalla.

Perseteruan antara Amien dan Luhut terjadi ketika Amien Rais melontarkan tudingan bahwa program Presiden Joko Widodo dalam membagi-bagikan sertifikat tanah adalah pembohongan.

Terkait akan hal itu, Luhut pun membantah bahwa program tersebut adalah bohong, dan mengancam akan membongkar "dosa" Amien di masa lalu apabila terus menyampaikan kritik tanpa berdasarkan data.

Namun, Wapres Kalla berujar bahwa perseteruan antara dua tokoh politik tersebut pada akhirnya akan berujung damai.

"Jadi (perseteruan) itu artinya, ada aksi ada reaksi. Nanti pada ujungnya ada perdamaian," ujar Jusuf Kalla. (ant)

Berita terkait