JK: 99 Persen Masjid di Indonesia Bebas Radikalisme

Mantan Wapres Jusuf Kalla mengatakan 99 persen masjid di Indonesia aman dari radikalisme. Pelaku bom di Medan bukan karena keaktifannya di masjid.
Mantan Wapres Jusuf Kalla usai bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Jumat, 15 November 2019 (Foto : Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan 99 persen masjid di Indonesia aman dari radikalisme. Ceramah yang disampaikan di masjid tidak mengajak umatnya melakukan gerakan itu. Aksi terorisme bukan belajar dari ustaz saat berceramah di masjid.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini mengatakan tumbuhnya radikalisme tidak di masjid. Sebanyak 99 persen masjid di Indonesia aman-aman saja dari gerakan tersebut. "Bahwa ada pengajian tertentu yang keras itu (radikalisme) umumnya tidak di masjid," katanya saat mengunjungi Sekretariat Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Jumat, 15 November 2019.

Ketua Umum PMI ini mengatakan orang yang terpapar radikalisme itu umumnya tidak dari pengajian di masjid-masjid. Tidak mungkin di masjid mengajari orang dalam merakit bom. Mereka terpapar radikalisme dari internet. "Mereka bikin bom dapatnya dari internet," kata pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942 ini.

Jusuf Kalla menilai insiden bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara itu, pelakunya bukan belajar merakit bom karena keaktifannya di masjid. Pelaku berinisial DE bisa merakit bom karena belajar dari video yang banyak beredar di internet.

Mereka bikin bom dapatnya dari internet.

Dia mengatakan, dalam agama apa pun tidak membenarkan terorisme atau saling membunuh. Terorisme adalah kejahatan yang luar biasa. "Tidak ada perintah agama untuk saling membunuh, kecuali untuk mempertahankan diri," ungkapnya.

Sementara itu, Polda Sumatera Utara dan Densus 88 Mabes Polri terus melakukan pengembangan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Beberapa rumah menjadi target pemeriksaan petugas, dimulai dari identitas pelaku yang tertera dalam KTP, yaitu di Jalan Jangka, Kecamatan Medan Petisah.

Selanjutnya dilakukan pengembangan di kawasan Kecamatan Medan Marelan, atau tepatnya, di rumah istri sekaligus rumah mertua DE. Hasilnya ada ditemukan barang bukti, pipa dengan isi kandungan kimia, ada panah beracun, ada alat las dari rumah yang digeledah. []

Baca Juga:

Berita terkait
Polisi Ungkap Tempat Perakitan Bom Medan
Polisi menemukan lokasi diduga tempat merakit bom bunuh diri yang meledak di Markas Polrestabes Medan. Di mana lokasinya?
Mantan Teroris: Bom Polrestabes Medan Masih Amatiran
Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan dinilai masih amatiran dan tidak mengenai tepat sasaran.
Kecepatan Tinggi JAD Mendoktrin Teroris Bom Medan
Pengamat terorisme Obsatar Sinaga meyakini pelaku bom Medan dilakukan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Korban dapat terdoktrin dengan cepat,