Jika Anggap Remeh Drone, Indonesia Akan Terus Jadi Negara Jajahan

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta meminta pemerintah Indonesia tegas dalam menanggapi penemuan drone di Sulawesi Selatan.
KSAL Laksamana TNI Yudo dan anggota TNI Al lainnya saat konferensi pers terkait seaglider, di Hidrasol, Ancil, Jakarta Utara, Senin 4 Januari 2021. (Foto: Tagar/Antara)

Jakarta - Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta meminta pemerintah tegas dalam menanggapi penemuan UUV (unmanned underwater vehicle) atau drone, oleh seorang nelayan bernama Saeruddin, di laut Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Stanislaus mengatakan, pemerintah tidak boleh menganggap sepele masalah ini. Maka dari itu, menurutnya, perlu dilakukan peningkatan pertahanan dari sisi SDM maupun alutsista. Sebab, kata dia, keberadaan drone itu merupakan persoalan serius.

Jika tidak ada reaksi apapun dari Indonesia maka aksi mata-mata dengan menggunakan drone atau model lain akan terus dilakukan

"Harus berubah dalam melihat ancaman tersebut, ini hal yang sangat serius. Penguatan sistem pertahanan sangat penting, dari sisi SDM maupun alutsistanya," kata Stanislaus dihubungi Tagar, Senin, 4 Januari 2020.

Lebih lanjut, dia menyarankan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melayangkan surat protes kepada negara yang terbukti mengirim drone ke wilayah kekuasaan Indonesia.

"Jika terbukti bahwa drone tersebut dari negara tertentu makan Menhan dan Menlu sebaiknya memberikan nota protes. Jika tidak ada reaksi apapun dari Indonesia maka aksi mata-mata dengan menggunakan drone atau model lain akan terus dilakukan," tuturnya.

"Indonesia akan terus menjadi wilayah jajahan negara lain karena dianggap tidak kuat dalam mempertahankan kedaulatannya," ucapnya menambahkan.

Menurutnya, pemerintah harus mempunyai drone attack untuk mengetahui keberadaan drone pengintai negara lain yang ada masuk ke Indonesia.

"Ya alutsista seperti radar bahkan jika perlu anti drone attack perlu dimiliki Indonesia. Lengkapi alutsista sesuai dengan tingkat ancaman yang terjadi. Inventarisir alutsista kita apakah masih relevan dengan jenis ancaman saat ini, perlu pembaruan terutama untuk mendeteksi dan antisipasi ancaman dari pesawat atau kapal selam nirawak," kata Stanislaus.[]

Berita terkait
Menhan Prabowo Angkat Bicara Terkait Penemuan Drone Laut
Menhan Prabowo Subianto angkat bicara atas penemuan drone bawah laut di perairan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan oleh nelayan.
Drone Pengintai Bawah Laut Ditemukan di Selayar
Benda asing mirip torpedo yang diduga drone pengintai bawah laut ditemukan di Selayar, Sulsel. Benda mencurigakan ini bentuknya menyerupai roket.
Fahri Hamzah Muntahkan Kekecewaannya Kepada Menhan Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memuntahkan kekecewaannya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Apa sebabnya?
0
6 Tewas dan 24 Terluka Akibat Penembakan di Parade Peringatan Kemerdekaan AS
Polisi masih mencari pelaku yang diduga menembaki pengunjung festival dari bagian atap suatu bangunan, kata polisi hari Senin, 4 Juli 2022