Jhoni Allen Marbun Sebut KLB Selamatkan Partai Demokrat

Konflik di tubuh Partai Demokrat terus berlangsung. Jhoni Allen Marbun terus melakukan perlawanan dengan mendengungkan Kongres Luar Biasa.
Jhoni Allen Marbun. (Foto: Tagar/tangkapan layar)

Jakarta - Konflik di tubuh Partai Demokrat terus berlangsung. Pasca dipecat sebagai kader, Jhoni Allen Marbun terus melakukan perlawanan. Dia mendengungkan Kongres Luar Biasa (KLB).

Jhoni Allen dalam sebuah tayangan video yang diunggah di media sosial Facebook Salam 2 Periode pada Senin, 1 Maret 2021, mengungkapkan KLB merupakan cara konstitusional untuk mengembalikan marwah Partai Demokrat sebagai partai demokratis, terbuka dan modern.

Dalam video 9 menit 25 detik itu, Jhoni mengungkap sejumlah fakta dan sejarah berdirinya Partai Demokrat.

Dia misalnya menyebut, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah melakukan kudeta di internal partai. 

Saat itu Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang terpilih dalam kongres di Bandung pada 2010, tersandung kasus hukum.

SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengambil kekuasaan Ketum Anas Urbaningrum dengan cara membentuk presidium di mana ketuanya SBY dan wakil ketua Anas Urbaningrum.

"Inilah kudeta yang pernah terjadi di tubuh Partai Demokrat. Setelah Anas tersangka, terjadilah KLB pertama di Bali tahun 2013 untuk melanjutkan sisa jabatan Anas Urbaningrum hingga 2015," terang Jhoni, Senin, 1 Maret 2021.

SBY saat itu mengatakan hanya akan meneruskan sisa jabatan Anas Urbaningrum. 

SBY kemudian membujuk Marzuki Alie yang saat itu sebagai Ketua DPR RI untuk tidak maju sebagai Ketum Partai Demokrat, padahal pada kongres ke-2 tahun 2010, dia meraih suara terbesar kedua setelah Anas Urbaningrum.

Pada kongres ke-4 tahun 2015 di Surabaya, SBY menurut Jhoni juga merekayasa jalannya kongres agar dia menjadi calon tunggal ketum. 

"Inilah bentuk ingkar janji SBY terhadap dirinya sendiri dan kader Partai Demokrat," beber Jhoni.

Lalu pada kongres ke-5, yakni Maret 2020 di Jakarta, kembali SBY kata Jhoni, merekayasa tata cara kongres tidak sebagaimana mestinya.

Baca juga: SBY Bahas Kudeta, Kalau Itu Terjadi Gelaplah Bumi Indonesia

Pembahasan dan penetapan tatib acara tidak dilakukan, dimana salah satunya membahas syarat dan tata cara pemilihan ketum dan tidak ada laporan pertanggungjawaban Ketua Umum SBY.

"Setelah pidato SBY, peserta kongres yang tidak punya hak suara diusir keluar dari arena kongres. Semestinya seluruh peserta kongres memiliki hak bicara. Pemilik hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan ketum," ungkapannya.

Selanjutnya ungkap dia, saat kongres tersebut SBY mendesain ketua-ketua DPD untuk mendeklarasikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi ketum.

Ini menegaskan bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat

"Itu sebabnya AHY tidak tahu cara turun gunung, sehingga SBY yang saya hormati menjadi turun gunung. Inilah disebut krisis kepemimpinan," tukasnya.

Partai Dinasti

Jhoni menyebut, saat ini tertanam di masyarakat Partai Demokrat dicap sebagai partai dinasti sejak KLB pertama tahun 2013. 

Di mana SBY menjadi ketua umum dan anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menjadi sekjen.

"Ini baru pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Pengurus Partai Demokrat, bapaknya ketua umum dan anaknya sekjen. Sejatinya SBY telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat," tukas dia.

Sejarah Partai

Fakta sejarah yang benar kata Jhoni, bahwa Partai Demokrat diaktekan di notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta.

Kemudian gayung bersambut dengan munculnya para pendiri partai di provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia.

Baca juga: Profil Partai Demokrat, Prahara SBY Vs Moeldoko

Mereka kata dia, saling bahu-membahu berjuang meloloskan verifikasi di KPU sehingga Partai Demokrat menjadi peserta Pemilu 2004.

"Saya beserta para pendiri dan senior partai adalah pelaku sejarah Partai Demokrat. Saya menyatakan bahwa perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah bekerja keras tidak mengenal lelah dan waktu meloloskan Partai Demokrat saat verifikasi KPU pada 2004," ungkapnya.

"Demi Tuhan, saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan. SBY bergabung Partai Demokrat setelah lolos verifikasi KPU dengan memasukkan almarhumah Ani Yudhoyono sebagai waketum dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta," bebernya.

SBY kata Jhoni, setelah mundur dari kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri baru muncul pada acara Partai Demokrat di Bogor, dimana saat itu Jhoni Allen sebagai ketua panitia. 

"Ini menegaskan bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," tegasnya.[]

Berita terkait
Profil Marzuki Alie, Dipecat Tidak Hormat dari Partai Demokrat
Profil Marzuki Alie, mantan kader senior Partai Demokrat yang dipecat karena terkait adanya upaya kudeta kepemimpinan AHY.
Bola Liar Partai Demokrat Setelah Marzuki Alie Dipecat Tidak Hormat
Gonjang-ganjing konflik internal Partai Demokrat membuat gaduh dan menjadi bola liar setelah dipecatnya Marzuki Alie dan kawan-kawan.
Dipecat Partai Demokrat, Marzuki Alie Tempuh Jalur Hukum
Marzuki Alie satu dari tujuh kader yang dipecat dari Partai Demokrat mengaku akan menempuh jalur hukum. Dia juga mengancam akan melapor balik AHY.