Jerman Resmi Resesi Usai Mengalami Kontraksi Ekonomi

Jerman resmi resesi setelah perekonomiannya pada kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi tajam sebesar -10,1%.
Beberapa negara bagian di Jerman memberlakukan kewajiban pemakaian masker saat berbelanja. (Foto: Getty Images|BBC News).

Jakarta - Perekonomian Jerman pada kuartal II tahun 2020 mengalami kontraksi tajam sebesar -10,1%. Hal tersebut menyebabkan negara pimpinan Presiden Frank-Walter Steinmeier ini resmi resesi.

Meneruskan catatan Reuters, menyusutnya perekonomian Jerman seiring dengan mandeknya roda perekonomian pada sektor rumah tangga, investasi bisnis, dan ekspor selama pandemi virus Corona atau Covid-19.

Pada kuartal sebelumnya, Jerman juga sudah menunjukan gejala resesi. Berdasarkan catatan Kantor Statistik Federal Jerman, pertumbuhan ekonomi negara yang beribu kota di Berlin ini dilaporkan minus 2,2% dan menjadi angka terendah sejak 1970, bahkan lebih para dari krisis keuangan pada 2008-2009.

Sudah resmi, ini adalah resesi dalam abad ini. Apa yang sejauh ini tidak mungkin dicapai dengan anjloknya pasar saham atau guncangan harga minyak.

"Sudah resmi, ini adalah resesi dalam abad ini. Apa yang sejauh ini tidak mungkin dicapai dengan anjloknya pasar saham atau guncangan harga minyak, dicapai dengan makhluk kecil 160 nanometer bernama virus Corona," ujar Andreas Scheuerle, ekonom DekaBank.

Baca juga: Bukan Cuma Korsel, Indonesia Turut Terancam Resesi

Selain itu, mandeknya roda perekonomian global juga telah menyebabkan sektor ekspor Jerman anjlok hingga 30% pada kuartal II 2020.

Kendati demikian, negara dengan posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa ini berhasil menahan angka pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada Juli 2020, angka pengangguran di Jerman stabil di angka 6,4%.

Menteri Ekonomi Peter Altmaier menegaskan ekonomi Jerman tak lebih buruk dari sejumlah negara lainnya yang telah terlebih dahulu terjerembab dalam fase resesi. Menurutnya, ekonomi Jerman masih dapat bertahan dan melewati masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut ditunjukan dengan pelonggaran terhadap sejumlah kebijakan selama pandemi serta semakin terkendalinya kasus penularan virus Corona. Selain itu, ekonomi Jerman juga disokong oleh dana penanganan pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh Uni Eropa sebesar 750 miliar euro.

Kendati demikian, Altmaier memprediksi ekonomi Jerman masih berada pada zona bahaya di sepanjang 2020. Namun, ia optimis perekonomian Jerman akan kembali bangkit menjadi positif 5,2% pada 2021.

Baca juga: Korea Selatan Resesi, Indonesia Malah Diuntungkan

Hal senada diungkapkan kepala ekonom Commerzbank Joerg Kraemer yang mengatakan pemulihan ekonomi Jerman sudah mulai terlihat sejak akhir April 2021 dan akan ada peningkatan pada kuartal III 2020.

"Akan tetapi, ini tidak mengubah fakta bahwa butuh waktu yang lama bagi ekonomi Jerman untuk kembali ke level sebelum krisis," kata Kraemer. []

Berita terkait
Pakar UGM Sebut Indonesia Terancam Resesi Ekonomi
Indonesia berpotensi terjadi resesi ekonomi akibat dampak pandemi. Penentunya pada Juli-September 2020.
Korea Selatan Masuki Resesi Terburuk Sejak 1998
Korea Selatan diperkirakan telah memasuki resesi teknis terburuk sejak 1998.
Negeri K-Pop, Korea Selatan Jatuh ke Jurang Resesi
Korea Selatan akhirnya menyusul Singapura, jatuh ke jurang resesi. Ekonomi negeri K-Pop ini terjun bebas, penurunan terburuk lebih dari dua dekade.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.