Jerman Negara Pertama di Dunia Larang Pencabikan Anak Ayam

Pertama di dunia Jerman akan melarang pencabikan anak ayam yaitu penyembelihan anak aya jantan berumur satu hari mulai tahun 2022
Ilustrasi: Anak ayam (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Jerman akan melarang pembantaian massal anak ayam jantan berumur sehari. Larangan ini ada dalam rancangan undang-undang (RUU) yang ditandatangani oleh Kabinet. Namun, para kritikus sebut tindakan tersebut belum cukup jauh untuk melindungi kesejahteraan hewan.

Jerman akan melarang penyembelihan anak ayam jantan berumur sehari atau day-old male chicks dimulai pada 2022 mendatang. Jerman jadi negara pertama di dunia yang menerapkan pelarangan tersebut dalam rancangan undang-undang (RUU) yang ditandatangani oleh kabinet pada Rabu, 20 Januari 2021.

Peternakan ayam di seluruh dunia memang secara tradisional melakukan penyembelihan terhadap jutaan anak ayam jantan, tetapi peternak Jerman harus menghentikan praktik tersebut. Sebaliknya, mereka akan diminta untuk menggunakan teknologi untuk mencegah anak ayam jantan dilahirkan, yaitu dengan mengidentifikasi jenis kelaminnya sebelum telur menetas.

1. Yang Pertama di Dunia dalam Kebijakan Pertanian

“Penyembelihan ini memang masih dipraktikkan di manapun di dunia. Tapi saya tidak menganggap ini dapat diterima secara etis,” kata Menteri Pertanian Julia Klöckner, yang mengusulkan RUU itu.

“Oleh karena itu, kami akan menjadi negara pertama yang melarang pemusnahan anak ayam secara hukum,” tambahnya dalam pidato yang menandai dimulainya Pekan Hijau Internasional di Jerman.

Pada fase transisi selanjutnya, yaitu dari awal 2024, metode digunakan jauh lebih awal dalam proses inkubasi telur akan diizinkan. Tujuannya, untuk memastikan embrio tidak merasakan sakit.

Di Jerman, sekitar 45 juta anak ayam jantan dibunuh setiap tahun, sebuah praktik yang oleh para pendukung kesejahteraan hewan disebut “pencabikan anak ayam”. Anak ayam jantan dimusnahkan segera setelah menetas karena mereka tidak dapat bertelur dan tidak cocok untuk produksi daging, yang berarti membesarkan mereka tidak akan menguntungkan secara ekonomi.

Pada 2019 lalu, Pengadilan Administratif Federal Jerman telah memutuskan bahwa masalah kesejahteraan hewan jauh lebih besar daripada kepentingan ekonomi petani yang ingin mempraktikkan pencabikan anak ayam. Dan menyatakan bahwa praktik tersebut masih boleh dilakukan dalam masa transisi.

Kelanjutan praktik pencabikan ini masih diizinkan karena prosedur untuk menentukan jenis kelamin ayam yang belum menetas belum tersedia. Jika prosedur tersebut sudah diperkenalkan, maka anak ayam jantan tidak perlu dibunuh karena tidak akan menetas sama sekali.

anak ayamAnak ayam (Foto: safe.org.nz)

Standar baru ini kemungkinan besar akan dikompensasikan dengan harga telur dan daging yang lebih tinggi.

2. Para Kritikus Mendesak Tindakan yang Lebih Jauh

Meskipun sudah ada langkah untuk melarang praktik pencabikan anak ayam jantan di Jerman, para kritikus masih mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan yang jauh lebih kuat.

“Ini tidak bisa menjadi solusi,” kata Olaf Bandt, ketua Asosiasi Konservasi Lingkungan dan Alam Jerman. “Kami membutuhkan restrukturisasi peternakan yang sudah lama tertunda – menuju sebuah sistem yang tidak memilah hewan hanya karena mereka tampak tidak berguna,” tambahnya.

Menurut Bandt, yang perlu dilakukan adalah secara konsisten mengandalkan ayam dengan tujuan ganda, atau yang digunakan untuk menghasilkan telur dan daging. Namun, Kementerian Pertanian mengakui bahwa ayam seperti itu menghasilkan telur yang lebih sedikit dan lebih kecil.

Sementara sebagai alternatif dari membunuh embrio saat berada di dalam telur, peternak dapat memelihara ayam jantan bersama dengan ayam betina – meski menghasilkan margin keuntungan yang lebih rendah atau biaya produk unggas yang lebih tinggi.

Martin Rücker, direktur pengelola organisasi advokasi konsumen Foodwatch, sepakat dengan pandangan Bandt. “Siapa pun yang menginginkan kesejahteraan hewan juga harus mengakhiri kekejaman terhadap ayam betina penghasil telur yang bagus,” katanya.

Bahkan jika praktik membunuh ayam di Jerman dilarang, “ ini sama sekali tidak akan mengubah penderitaan dari ayam petelur,” tambah Rücker.

Wakil ketua parlemen dari Partai Kiri, Amira Mohamed Ali, juga mengatakan bahwa langkah-langkah baru tersebut tidak cukup kuat. “Anak ayam jantan harus dipelihara dalam kondisi yag layak,” ujarnya [gtp/rap (dpa, KNA)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Pemprov Jabar Dukung Peternak Ayam Petelur
Pemprov Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan terus berupaya tingkatkan kesejahteraan peternak ayam ras petelur di Jawa Barat