Jeritan Rental Mobil Ketika Corona Hadir di Tangsel

Pengusaha rental mobil di Tangsel masih belum merasakan aturan dari OJK yang menunda angsuran kendaraan selama satu tahun imbas dari Corona.
Jeritan Rental Mobil Ketika Corona Hadir di Tangsel. (Foto: Istimewa)

Tangerang Selatan - Pengusaha rental mobil Slamet Effendy di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum merasakan aturan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan yakni Peraturan OJK (POJK) untuk menunda pembayaran angsuran kendaraan selama satu tahun sebagai imbas dari penyebaran virus Corona atau Covid-19. 

Jadi saya mohon dengan sangat ada kebijakan yang pro kepada pengusaha transportasi.

Slamet mengatakan pertanggungan terhadap leasing merupakan hal yang paling berat disaat situasi darurat Covid-19. Terlebih sudah ada imbauan untuk diam di rumah.

"Paling berat itu pertanggungan kita ke leasing atau bank, sudah jelas kita enggak mampu. Semua pengusaha rental mobil keluhannya sama, jadi bagaimana kebijakan dari pada perbankan atau lembaga keuangan," ucap Slamet saat dihubungi Tagar, Jum'at, 3 April 2020.

Pemerintah, kata Slamet, sudah mengeluarkan aturan melalui Otoritas Jasa Keuangan yakni Peraturan OJK (POJK), menunda pembayaran angsuran kendaraan selama satu tahun belum sepenuhnya dijalankan oleh leasing.

"Pemerintah telah mengeluarkan relaksasi atau penundaan angsuran, tetapi jasa keuangan seperti leasing belum mengambil kebijakan, ini yang kita sayangkan. Kami pengusaha transportasi berharap ada imbauan atau ada petunjuk langsung teknis pengurangannya seperti apa penundaannya seperti apa. Kami harap OJK yang bisa memberikan arahan kepada leasing," ujarnya.

Bahkan, Slamet yang sudah berkecimpung di usaha transportasi cukup lama, berharap pemerintah dapat memberikan keringanan waktu untuk membayar kepada leasing hingga situasi normal kembali.

"Kami harapkan adalah petunjuk langsung pemerintah bagaimana pemerintah membantu keringanan kami, agar diberikan tenggang waktu mungkin sampai situasi ini membaik. Misalkan pembayaran bisa mundur gitu dan tidak ada embel lain-lain," ujar Slamet.

Kebijakan pemerintah saat ini mengambang sehingga leasing masih bisa mengelak . "Jadi saya mohon dengan sangat ada kebijakan yang pro kepada pengusaha transportasi," ucap Slamet.

Akibat pandemi Covid-19 ini, usaha Slamet merugi hampir 99,9 persen. Jika di hari biasa, dalam jangka waktu seminggu mobil yang disewakannya laris manis, kini mobil-mobilnya hanya dipajang di garasi.

"Kalau sekarang persentase, kalau retail harian bisa 99.9 persen. Biasanya yang harian itu kalau weekend mobil sampai kurang unit. Sekarang, seminggu sekali aja belum tentu ada order, satu itu kadang-kadang, bahkan enggak ada sama sekali. Kerasa banget, jangankan untuk bayar leasing," ucap Slamet.

Slamet pun mengaku pendapatannya bisa mengumpulkan Rp 15 juta hingga 25 juta tiap minggunya, hilang. Saat ini untuk mendapatkan Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta pun dirasanya sangat sulit.

"Sekarang ini kita ini sudah enggak bisa gerak. Biasanya seminggu bisa dapat angka Rp 15-25 juta, sekarang ini jangankan nyari puluhan juta nyari Rp 1 juta atau Rp 500 ribu saja sudah berat," tutur Slamet. []

Berita terkait
Tips Menjaga Kebersihan Mobil Saat Jarang Digunakan
Saat jarang digunakan mobil harus dipastikan kebersihannya agar tidak ada hewan yang bersarang di kap mesin.
Dampak Membersihkan Dashboard Mobil Pakai Alkohol
Pengguna cairan alkohol untuk membersihkan dashboard mobil dapat memberikan dampak pada lapisan komponen tersebut.
Blue Bird Siap Kawal Mobilitas Tenaga Medis Covid-19
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio melakukan pengecekan terhadap PT Blue Bird Tbk sebagai penyedia transportasi medis.
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan