Jepang Percepat Vaksin dan Pertimbangkan Keadaan Darurat

PM Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan persetujuan vaksin sedang dipercepat dan kontrol perbatasan ditingkatkan untuk mengekang virus corona
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, Senin (4/1), persetujuan vaksin sedang dipercepat dan kontrol perbatasan ditingkatkan untuk mengekang penyebaran virus corona. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Tokyo - Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan persetujuan vaksin sedang dipercepat dan kontrol perbatasan ditingkatkan untuk mengekang penyebaran virus corona (Covid-19). PM Suga juga berjanji untuk mempertimbangkan pemberlakuan keadaan darurat. Hal ini dikatakan PM Suga pada Senin, 4 Januari 2021.

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, dan gubernur-gubernur Saitama, Chiba dan Kanagawa, 2 Januari 2021, telah meminta pemerintah nasional mengumumkan keadaan darurat setelah ibu kota mencatat rekor baru kasus harian, yakni 1.337, pada Malam Tahun Baru.

Kekhawatiran itu meningkat karena Tokyo akan menyelenggarakan Olimpiade Juli mendatang, yang berarti akan menerima kedatangan puluhan ribu atlet, ofisial, dan media dari luar negeri.

acara1Olimpiade Tokyo, Jepang (Foto: dw.com/id)

Suga menegaskan tekadnya untuk tetap menyelenggarakan Olimpiade Tokyo dan Paralimpik, yang menurutnya akan menjadi "bukti bahwa manusia telah berhasil mengatasi virus corona,” sehingga memberi harapan dan keberanian bagi dunia. Persiapan penyelenggaraan pesta olahraga akbar itu terus berjalan, katanya.

Jepang mengeluarkan peringatan darurat resmi pada April hingga akhir Mei 2020 yang mendesak restoran tutup lebih awal dan orang-orang bekerja dari rumah.

Jepang tidak pernah melakukan lockdown, dalam usaha mempertahankan perekonomian meski menghadapi risiko kesehatan.

Pernyataan keadaan darurat tidak memiliki sanksi hukum tetapi berfungsi sebagai peringatan yang kuat bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah, menghindari acara yang tidak penting, menjaga jarak, dan menutup bisnis lebih awal, dalam upaya mengekang penyebaran Covid-19.

corona jepangWarga berjalan di pusat perbelanjaan terkenal di Harajuku di Tokyo pada hari Kamis, 17 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Suga mengatakan kepada wartawan, partai yang berkuasa akan mengusahakan perubahan hukum ketika parlemen berkumpul kembali akhir bulan ini, untuk menetapkan hukuman bagi para pelanggar kebijakan pembatasan terkait virus corona.

"Situasinya tetap sangat serius," kata PM Suga pada konferensi pers Tahun Baru di kediaman perdana menteri itu. Suga juga menegaskan, persetujuan vaksin dipercepat sebulan sehingga vaksinasi bisa dimulai bulan depan.

Jumlah kasus terus meningkat di Jepang dalam beberapa pekan terakhir, dengan lebih dari 3.400 kematian sejauh ini terkait dengan virus corona (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jepang Didesak Deklarasi Status Darurat Pandemi Virus Corona
Tokyo dan tiga prefektur di dekatnya minta pemerintah pusat untuk mendeklarasikan status darurat untuk cegah pandemi virus corona
PM Jepang Yoshihide Suga Langgar Aturan Virus Corona
Langgar aturan virus corona yang dibuat pemerintahannya sendiri, PM Jepang, Yoshihide Suga, menyatakan sangat menyesal
Cegah Virus Corona Baru Jepang Larang Masuk Warga Asing
Untuk mencegah varian varu virus corona (Covid-19) warga ssing dilarang masuk ke Jepang pada tanggal 28-31 Desember 2020