Jepang Berhasil Uji Coba Mobil Terbang Berpenumpang

Mobil terbang bernama SD-03 ini disebut juga vertical takeoff and landing (VTOL) dengan basis tenaga listrik terkecil di dunia.
Mobil terbang SD-03. (Foto: SkyDrive)

Jakarta - Perusahaan rintisan (startup) Jepang, SkyDrive, yang bekerja sama dengan Toyota berhasil melakukan uji terbang publik yang diawaki (melalui observer) untuk mobil terbangnya. Sebelumnya mobil ini sudah melewati pengembangan yang memakan waktu bertahun-tahun.

Dilansir dari Endgadget, Selasa, 1 September 2020, startup tersebut menurunkan seorang pilot untuk mengendarai kendaraan terbang SD-03 di sekitar Toyota Test Field di Toyota City, Jepang. Meskipun bukan kendali otomatis, namun mobil ini dapat bekerja sesuai dengan yang dijanjikan di lapangan.

SD-03 merupakan mobil terbang atau disebut juga vertical takeoff and landing (VTOL) dengan basis tenaga listrik terkecil di dunia. Mobil ini dirancang sebagai alat transportasi baru untuk kehidupan perkotaan di masa mendatang.

SkyDrive sebenarnya sudah memperkenalkan model uji mobil terbang SD-03 ini pada awal bulan Agustus 2020. Mobil dengan kapasitas penumpang ini didukung oleh baterai dan empat pasang baling-baling ini diuji di ketinggian enam kaki di atas tanah dengan durasi waktu terbang selama lima menit.

Meskipun sudah berhasil melewati tahap uji coba, namun butuh waktu lama bagi mobil terbang ini dapat beroperasi secara komersial. Perusahaan berharap mendapat persetujuan untuk penerbangan di luar uji lapangan pada akhir 2020, dan mengharapkan mesin komersial dua kursi pada 2023 mendatang.[]

Berita terkait
Mobil Terbang Kini Sudah Kantongi Izin Mengaspal
Regulasi yang tercantum dalam NH HB1517 menjadi penanda bahwa mobil terbang telah mengantongi izin beroperasi di jalan raya di New Hampshire, AS.
Toyota Garap Mobil Penjelajah Bulan Lunar Cruiser
Mobil canggih bernama Lunar Cruiser ini mampu menyediakan daya jelajah lebih dari 10 ribu kilometer dan didukung oleh panel surya besar.
Mobil Listrik Nio Bisa Ganti Baterai Cuma 5 Menit
inovasi penggantian baterai cepat ini diklaim mampu mengurangi biaya mobil listrik hingga 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 147 juta.
0
PBB Serukan Taliban Batalkan Pembatasan Hak Perempuan
Dewan Keamanan (DK) PBB juga terus menekan otoritas Taliban untuk membatalkan pembatasan pada perempuan dan untuk menstabilkan negara