Jenuh Tak Tanding, Pemain Inggris Tiduri Adik Istri

Sejumlah pesepak bola di Inggris mengalami stres setelah kompetisi dihentikan. Demi menghilangkan kejenuhan, ada yang tiduri adik istrinya.
Sejumlah pesepak bola di Inggris mengalami stres setelah kompetisi dihentikan. Demi menghilangkan kejenuhan, ada yang meniduri adik istrinya. Sebuah ilustrasi pemain sepak bola sedang berlatih. (Foto: standard.co.uk)

Jakarta - Sejumlah pesepak bola di Inggris mengalami stres dan bahkan depresi karena tidak tahu harus berbuat apa saat kompetisi dihentikan. Mereka juga harus tetap di rumah karena pandemi Covid-19. Saking stres dan menghilangkan kejenuhan, ada pemain yang meniduri adik istrinya. 

Kompetisi di Inggris dihentikan setelah ditemukan kasus Covid-19. Saat Manajer Arsenal Mikel Arteta dinyatakan positif terinfeksi, sejumlah pertandingan mengalami penundaan. Namun tak lama kemudian pemain Chelsea Callum Hudson-Odoi dinyatakan positif virus corona. 

Kejadian itu menjadikan Liga Premier Inggris mengikuti liga-liga Eropa dengan menghentikan kompetisi. Terakhir kiper Aston Villa Pepe Reina mengaku merasakan gejala corona. Meski dalam kondisi bagus, namun kiper pinjaman dari AC Milan ini terserang batuk kering dan demam. Dia juga merasakan sesak napas sehingga memutuskan untuk mengisolasi diri. 

Pemain Liga Premier memiliki banyak uang. Bagi mereka, uang bukan masalah. Persoalannya, mereka rindu saat-saat menjadi selebriti di lapangan hijau

Situasi yang memburuk menjadikan kompetisi di Inggris berhenti total. Apalagi, pemerintah menyatakan lockdown sehingga warga dilarang keluar rumah

Keadaan tanpa kepastian dan tidak diketahui kapan kompetisi kembali digulirkan mengakibatkan pemain stres dan bahkan ada yang depresi. Psikolog Steve Pope menuturkan tak sedikit pemain di Liga Premier merasakan tekanan yang luar biasa karena menganggur. 

Bagaimana tidak, pemain memiliki uang banyak tetapi tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka juga tak bisa pergi berlibur karena tidak diiizinkan meninggalkan rumah. Selain itu, tempat liburan rata-rata sudah tutup untuk sementara karena larangan berkumpul dan diterapkannya social distancing secara ketat. Sebagian pemain kemudian menghabiskan waktu dengan berjudi.

"Pemain Liga Premier memiliki banyak uang. Bagi mereka, uang bukan masalah. Persoalannya, mereka rindu saat-saat menjadi selebriti di lapangan hijau. Suasananya sudah berubah dan biasanya ini hal yang buruk bagi mereka bila tidak menghancurkannya," kata Pope kepada The Sun

"Seorang pemain menghubungi saya. Dia berkata, 'Saya benar-benar kacau. Sampai akhirnya saya meniduri adik istri saya'. Banyak pemain yang secara mental sesungguhnya malas. Selama ini mereka sudah punya jadwal teratur kapan berlatih, apa yang harus dimakan, di mana mereka harus datang, bagaimana mereka bermain di pertandingan. Semua sudah diatur. Kini mereka harus mengatur hidup mereka sendiri," tutur Pope. 

"Pemain lain mengaku stres dan merasa cemas. Bahkan dia mulai seperti mengalami depresi. Yang lain sangat terpukul karena tidak tahu kapan mereka bisa bermain lagi. Bahkan untuk berlatih dengan tim saja tak ada kepastian," ucapnya.

Banyak Pemain Melanggar Social Distancing

Beberapa pemain akhirnya melanggar perintah untuk tetap di rumah dan mengabaikan social distancing. Pemain muda Chelsea Mason Mount keluar rumah hanya agar bisa ngobrol dengan pemain West Ham United, Declan Rice. Mount kemudian meminta maaf kepada manajer Frank Lampard karena melanggar aturan. 

Sementara, gelandang Tottenham Hotspur Dele Alli malah hang out di sebuah klub malam dengan pacarnya dan sejumlah pemain lain. Di antara mereka ada pemain Manchester City Kyle Walker dan Riyad Mahrez. Selain itu ada James Maddison yang tengah diincar Manchester United dan Ben Chilwell.    

Problem berbeda dialami pemain dari divisi bawah. Mereka lebih mencemaskan masa depannya, terutama bila pemain itu sudah tak lagi muda dan kontraknya segera berakhir. 

"Mereka yang bermain di divisi bawah lebih cemas dengan masa depannya. Mereka berkisah bahwa musim ini merupakan yang terakhir bagi dia. Sedangkan usianya sudah 33. Dia bermain agar mendapat kontrak baru. Namun dengan berakhirnya kompetisi, dia tak bisa menunjukkan kemampuannya. Lalu bagaimana dia mendapatkan uang bila tidak ada klub yang mengontraknya," ujar Pope lagi. 

Menurut Pope dirinya menerima lebih dari 30 telepon pemain di Liga Inggris, 4 di antaranya dari Irlandia Utara. Mereka mengalami depresi sehingga Pope berharap klub melakukan apa yang sekiranya diperlukan agar pemain bisa kembali berada di zona nyaman mereka. []

Berita terkait
Kiper Atalanta Terpapar Covid-19, Reina Ada Gejala
Kiper Marco Sportiello menjadi pemain pertama Atalanta yang terpapar Covid-19. Sementara, kiper Pepe Reina mengaku memiliki gejala corona.
Maldini Optimistis Pulih dari Covid-19 dalam 1 Pekan
Legenda AC Milan Paolo Maldini dan anaknya, Daniel, optimistis sembuh dari virus corona. Keduanya yang pertama dari tim yang terinfeksi Covid-19.
Sembuh dari Corona, Ini yang Disampaikan Arteta
Manajer Arsenal Mikel Arteta dinyatakan sembuh dari virus corona. Ini jadi kabar bagus di tengah pandemi Covid-19.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.