Ambon - Sejak jembatan di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, ambruk pada 12 Juni 2019 lalu. Belum ada tanda-tanda jembatan segera diperbaiki. Transportasi menghubungkan sejumlah desa di sana menuju Kota Ambon lumpuh.
Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua mengaku telah memerintahkan tim dari Dinas Pekerjaan Umum untuk meninjau langsung jembatan ambruk di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah.
"Saya sudah turunkan tim dari Dinas PU untuk melihat kondisi jembatan itu," kata Abua, Sabtu 15 Juni 2019.
Artikel lainnya: Akses Transportasi Maluku Tengah ke Kota Ambon Lumpuh
Selain mengirim tim ke lokasi bencana, Abua mengaku pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Maluku untuk penanganan jembatan karena jembatan tersebut berada pada jalan provinsi.
"Kita tidak bisa bangun, karena kewenangannya itu ada di Pemerintah Provinsi Maluku. Sebab status jembatan itu berada di jalan provinsi. Jadi kita tidak bisa melangkahi kewenangan," kata Abua.
Abua mengaku selain berkoordinasi dengan Dinas PU Maluku, juga dengan Balai Jalan dan Jembatan Nasional wilayah Maluku-Maluku Utara. Saat ini, Pemkab Maluku Tengah hanya bisa melakukan tanggap darurat.
"Sejauh ini kita hanya koordinasi ya dan juga upaya tanggap darurat," kata Abua tanpa merinci tanggap darurat yang dilakukan.
Artikel lainnya: Waspadai Gelombang 4 Meter Ancam Perairan Maluku
Dia sendiri tidak menampik bahwa ambruknya jembatan itu telah menyebabkan sejumlah desa di kecamatan terisolasi.
"Memang benar ada beberapa desa yang terisolasi di sana dan karena itu kita terus koordinasi dan lakukan tanggap bencana agar masalah tersebut bisa diatasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Jembatan Air Gurita di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, ambruk pada Rabu 12 Juni 2019 pukul 17.30 WIT.
Akibatnya, akses transportasi menghubungkan sejumlah desa di Kabupaten Maluku Tengah menuju Kota Ambon maupun sebaliknya lumpuh.[]
