Jelang Sidang CND, BNN Adakan Konsinyering di Yogyakarta

Badan Narkotika Nasional adakan konsinyering di Yogyakarta menjelang sidang CND di Wina pada April mendatang.
Badan Narkotika Nasional (BNN) adakan Konsinyering Penyusunan Materi The Sixty-Fourth Session Of The Commission On Narcotic Drugs di Yogyakarta pada Rabu, 3 Februari 2021. (Foto: Tagar/bnn.go.id)

Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka persiapan sidang Comission on Narcotic Drugs (CND) di Wina, Austria pada April mendatang adakan Konsinyering Penyusunan Materi The Sixty-Fourth Session Of The Commission On Narcotic Drugs di Yogyakarta pada Rabu, 3 Februari 2021.

Hari ini kita lakukan konsinyering untuk persiapan tugas kita menjelang sidang CND, supaya kita bersama dengan kementerian dan lembaga bisa menghimpun data dan informasi terkait mata agenda CND ke-64

Konsinyering tersebut dihadiri oleh pakar dan pemangku kepentingan dari lembaga, kementerian, sampai universitas termuka di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Deputi Hukum dan Kerja Sama, Drs. Puji Sarwono mengatakan masuknya narkoba yakni melalui jalur laut dan melintasi beberapa negara seperti Filipina, Singapura, Malaysia, dan lainnya.

Permasalahan narkoba sendiri menjadi perhatian penting baik di dunia maupun Indonesia, saat ini faktanya peredaran narkoba masih banyak dan masuknya kebanyakan melalui jalur laut. Untuk itu kerja sama lintas negara secara intensif penting untuk terus dikembangkan.

“Untuk memerangi hal ini kita perlu kerja sama yang intens di ASEAN,” kata Puji.

Dalam hal kerja sama baik regional dan internasional, peran Indonesia sangatlah strategis. Selama ini Indonesia aktif menyampaikan pandangannya mengenai isu narkoba melalui pertemuan dunia salah satunya CND di Wina.

Puji pun menyampaikan bahwa penyelenggaraan agenda tahunan CND pada April nanti adalah momentum strategis untuk setiap negara mengambil peran akan permasalahan narkoba di dunia.

Karena masalah narkoba adalah tantangan yang bersifat mendunia, untuk itu kolaborasi regional dan internasional adalah salah satu kebijakan BNN yang harus dijalankan sebab BNN memiliki komitmen utuk memperdomani konvensi-konvensi internasional tentang narkoba yang diwujudkan dalam berbagai kerja sama bilateral, regional, dan multilateral.

“Hari ini kita lakukan konsinyering untuk persiapan tugas kita menjelang sidang CND, supaya kita bersama dengan kementerian dan lembaga bisa menghimpun data dan informasi terkait mata agenda CND ke-64” ucapnya.

“Harapannya, kita bisa mendapatkan bahan yang relevan, valid dan bagus dari pemangku kepentingan seperti BPOM, Bea Cukai, Bareskrim, dan para pakar yang lainnya,” harap Puji.

Menanggapi Konsinyering yang diadakan BNN, Dr. rer. nat. apt. Rahmana Emran Kartasasmita yang merupakan salah satu ahli farmasi ITB sampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Dirinya pun mengaku senang dapat bekerja sama dengan BNN untuk bertukar informasi serta pengetahuannya dalam bidang farmasi sehingga dapat digunakan dalam penanganan narkoba.

Emran pun menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat penting sebab membahas posisi delegasi RI dalam CND pada April mendatang. Dirinya berharap agar delegasi dari negara Indonesia dapat menyuarakan aspirasi Indonesia mengenai aturan narkotika agar lebih ketat dan kerja sama internasional dapat lebih erat.

“Kita bisa menyuarakan harapan negara kita, karena kita setara dengan negara lainnya,” ucapnya.

Perlu diketahui, turut hadir dalam konsinyering tersebut yakni mitra kerja BNN seperti Kemenlu, Polri, BPOM, Bea Cukai, Kemenkes, dan perwakilan dari berbagai satker di BNN yang diadakan secara daring dan tatap muka. []

Berita terkait
BNN Bongkar Jalur Peredaran Narkotika di Sumatera Barat
Badan Narkotika Nasional menyebutkan bahwa Provinsi Sumatera Barat merupakan jalur merah peredaran narkotika.
Selain Menteri, Jokowi Juga Lantik Wamenteri, BNN, dan Kepala BRGM
Selain enam menteri, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) juga melantik lima wakil menteri Kepala BNN dan Kepala BRGM
Jadi Kurir Sabu, Wanita di Ambon Ditangkap BNN
Dian Nikikuluw, beserta rekannya, Marianus Kainama dua kurir 200 gram narkotika jenis sabu ditangkap Polsek Teluk Ambon.