Jelang lebaran, Harga Bahan Pokok di Bantaeng Stabil

Menjelang hari lebaran Idul Adha, harga bahan pokok di pasar sentral Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan di nilai masih stabil.
Suasana pasar sentral Bantaeng berbelanja bahan-bahan pokok persiapan perayaan hari lebaran Idul Adha, Kamis, 30 Juli 2020 (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Menjelang hari lebaran Idul Adha, harga bahan pokok di pasar sentral Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan di nilai masih stabil. Tidak ada kelonjakan harga yang signifikan. Hal tersebut disampaikan Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri.

"Kemarin kita sudah lakukan peninjauan di pasar dan harganya masih cukup stabil," kata Wawan saat dikonfirmasi Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.

Selain meninjau harga bahan pokok, juga dilakukan pengecekan ketersediaan stok bahan pokok. Dan sejauh ini tak nampak ada kekurangan baik dari jumlah bahan pokok maupun penunjang lainnya.

"Stok dan harga bahan pokok stabil," ujar eks Kapolres Sigi ini.

Kemarin kita sudah lakukan peninjauan di pasar dan harganya masih cukup stabil.

Senada dengan hal tersebut, Kasma, salah satu ibu rumah tangga yang ditemui Tagar saat berbelanja di pasar sentral Kabupaten Bantaeng mengatakan tidak ada perubahan harga jelang Idul Adha kali ini.

Harga bahan-bahan bumbu dapur yang ia beli dari pedagang kaki lima masih sama dengan harga pada hari-hari seperti biasa.

"Kalau bumbu sih masih biasa harganya, saya masih beli sereh seikat harganya Rp 5000 rupiah, bawang merah bawang putih dan cabai juga harganya seperti biasa, beli masing-masing Rp 5000 rupiah pun cukup," kata Kasma kepada Tagar

Dia menambahkan satu-satunya bahan masakan yang ia beli dengan harga yang sedikit meningkat. Yakni kelapa parut. Sebagaimana diketahui, saat ini kebutuhan orang-orang akan kelapa parut meningkat.

Karena banyak digunakan sebagai bahan pelengkap masakan dan salah satu bahan dasar dari Buras, yakni jenis makanan yang selalu ada di saat suasana lebaran.

"Ada sih satu bahan yang harganya naik. Biasanya saya beli kelapa parut sebutir cuma Rp 5000 rupiah sekarang jadi Rp 7000 rupiah, itu saja sih yang berubah selebihnya normal," jelas Kasma.

Kendati demikian ia memaklumi dan tidak mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya adalah hal wajar jika harga kelapa parut berbeda dari biasanya.

"Tapi mungkin karena momentum, sekarang banyak yang butuh santan, mana angin sekarang kencang siapa yang mau manjat jadi wajarlah menurutku," katanya. []

Berita terkait
Polres Bantaeng Siapkan 80 Personel Amankan Idul Adha
Polres Bantaeng siapkan 80 personel keamanan untuk mengamankan jalannya salat Idul Adha di kabupaten Bantaeng Sulsel.
Bapak dan Anak di Bantaeng Tewas Tersengat Listrik
Bapak dan anak di Bonto Rinta, Bantaeng tewas tersengat listrik dari mesin pembersih bulu ayam. Korban merupakan pengusaha ayam potong di Bantaeng.
Jelang Idul Adha, Bantaeng Berstatus Zero Covid-19
Jelang Idul Adha, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan kini berstatus zero penyebaran Covid-19.