Jawa Tengah Waspada, Beberapa Daerah Jadi Basis JAD

"Kalau JAD sudah ada di beberapa wilayah, kabupaten, termasuk di Jawa Tengah. Ini dari awal memang sudah kami mapping, waspadai beberapa daerah," kata Kapolda Condro.
Sinergi. Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro kompak menjaga keamanan Jateng dari serangan teroris. (Agus Joko Mulyono)

Semarang (Tagar 17/7/2018) - Status kesiapsiagaan Kepolisan Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) tidak berubah menyikapi pergerakan kelompok teroris yang mulai mendekati wilayah Jateng. Pengamanan, baik itu obyek vital, tempat ibadah maupun markas terus diperketat.

"Masih biasa saja statusnya, kami mengikuti (perkembangan) tapi tetap waspada," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Senin petang (16/7).

Kapolda Condro mengakui perburuan jaringan teroris JAD pelaku bom Surabaya telah mendekati wilayah hukum yang dipimpinnya. Sejumlah sel JAD yang ditembak mati anggota Densus 88 Anti Teror di Jalan Raya Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, dua hari lalu mengindikasikan makin masifnya polisi mengikuti pergerakan para pelaku teror.

"Kejadian  di Yogya tentunya itu kan yang penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 yang sudah diikuti," tutur dia.

Dalam Pantauan TNI dan Polri
Dalam kesempatan sama, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto mengatakan kesiapsiagaan pengurus RT/RW bisa diwujudkan dengan lebih mengaktifkan lapor 1 x 24 jam tamu atau warga tak dikenal. 

“Di ujung terdepan, sebenarnya kami sudah melakukan kegiatan terpadu. Sehingga bersama-sama, Babinsa, Babinkamtibmas dan Lurah melakukan pemantauan hal terkecil di tiap-tiap wilayah,” tegas dia.

Wuryanto juga menyatakan sinergitas, soliditas, TNI-POlri dan seluruh elemen masyarakat akan terus dijaga untuk menjaga kedamaian Jawa Tengah. “Seluruh wilayah Jateng kami pantau, kami lakukan langkah-langkah terpadu secara bersama,” pungkas Pangdam.

Seiring intensnya perburuan Densus 88 Mabes Polri, Polda Jateng juga telah melakukan sejumlah langkah antisipasi memperkecil area pelarian jaringan teroris Surabaya. Salah satunya dengan melakukan mapping basis JAD.

"Yang ada di Jawa Tengah juga demikian, kami memapping pergerakan mereka," ujar dia.
Termasuk basis JAD yang dimungkinkan menjadi titik perekrutan, pertemuan hingga perencanaan aksi teror, tak luput dari perhatian. Hanya saja, Condro enggan membeber lebih detil wilayah mana saja di Jateng yang jadi basis JAD.

"Kalau JAD sudah ada di beberapa wilayah, kabupaten, termasuk di Jawa Tengah. Ini dari awal memang sudah kami mapping, waspadai beberapa daerah," katanya.

Kapolda Condro menambahkan pihaknya bersama Kodam IV/Diponegoro dan Pemprov Jateng belum lama ini telah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral. Dalam pertemuan tersebut, dirumuskan langkah-langkah untuk menanggulangi terorisme, radikalisme dan intoleransi. 

Salah satu poin utama rumusan adalah, memaksimalkan peran masyarakat, dalam hal ini pengurus RT/RW dan tokoh masyarakat, dibantu Baninsa dan Babinkamtibmas untuk lebih peduli pada lingkungan. (ags)



Berita terkait
0
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Samapi Tahun Depan
Kekurangan pekerja di bandara-bandara Australia mulai bulan Juli 2022 diperkirakan akan berlanjut sampai setahun ke depan