Jakarta - Ketika mengemudi dan berhenti di lampu lalu lintas berwarna merah, kerap kali pengemudi akan menarik tuas rem tangan atau hand brake agar bisa bersantai dan melakukan peregangan. Namun tahukah Anda jika hal tersebut berbahaya bagi keselamatan berkendara?
Dilansir dari laman resmi Suzuki Indonesia, Rabu, 28 Oktober 2020, Trainer dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan bahwa penggunaan hand brake saat berhenti di lampu merah dapat membuat pengemudi menjadi lengah dan kurang waspada dengan kondisi sekitar.
"Jelas itu keputusan yang kurang tepat. Menarik tuas hand brake hanya akan membuat fokus Anda terganggu. Pasalnya dalam kondisi ini pengemudi akan sedikit bersantai dan melakukan sesuatu, misalnya mengecek ponsel," kata Sony.
Keadaan bersantai saat berhenti lampu merah akan menurunkan konsentrasi pengemudi. Sony menyarankan kepada pengemudi untuk selalu waspada dan berkonsentrasi walaupun saat lampu merah. Jika ingin sedikit bersantai, akan jauh lebih baik jika menepi terlebih dahulu.
Selain itu tuas hand brake yang aktif saat lampu merah akan membuat lampu rem dalam kondisi menyala. Hal ini berbahaya karena dapat menimbulkan salah sangka dan berisiko menyebabkan kecelakaan.
Sony mengatakan bahwa jika berhenti di lampu merah, pengemudi wajib untuk memposisikan kaki di pedal rem. Selain dapat membuat pengemudi tetap waspada dengan kondisi sekitar, menginjak pedal rem akan membuat lampu rem menyala, hal ini dapat membantu pengendara lain tahu jika mobil di depannya sedang melakukan pengereman.
Sejatinya, pedal hand brake itu difungsikan untuk membuat mobil tetap diam dalam keadaan terparkir di jalur yang landai dan menanjak. Selain itu rem tangan juga digunakan jika dalam keadaan terjebak macet di jalanan menanjak atau menurun dengan teknik buka-tutup.
"Jadi tetap gunakan hand brake sebagaimana dengan fungsinya," ucap Sony.[]
