TAGAR.id, Jakarta - Beberapa kondisi pemicu stres seperti macet lalu lintas, terlambat menghadiri pertemuan penting, seringkali kita jumpai sehari-hari.
Secara tak sadar tubuh akan refleks mengirimkan perintah: Kirimkan hormon stres! Hormon stres ini sama dengan kondisi yang memicu respons "fight or flight" (lari atau lawan) pada tubuh.
Jantung berdegup kencang, napas semakin cepat, dan otot siap beraksi. Respon ini dirancang untuk melindungi tubuh dalam keadaan darurat dengan mempersiapkan Anda bereaksi dengan cepat.
Tapi ketika respon stres terus menyerang, hari demi hari, itu bisa membahayakan kesehatan. Berikut ini dampaknya:
- Gangguan kesehatan seperti sakit kepala, pernapasan cepat, melemahnya sistem kekebalan tubuh, jantung berdebar.
- Muncul berbagai penyakit dalam seperti gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, sakit perut, risiko serangan jantung, insomnia.
- Gangguan fungsi seksual seperti disfungsi ereksi, masalah kesuburan, dorongan seks rendah.
Stres adalah reaksi fisik dan mental yang alami terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari. Semua orang bisa saja mengalami stres dari waktu ke waktu. Apa pun tanggung jawab Anda sehari-hari seperti pekerjaan dan keluarga dapat memicu stres.
Jika sesaat respon stres bisa bermanfaat bagi tubuh karena dapat membantu mengatasi situasi yang berpotensi serius. Tubuh merespon stres dengan melepaskan hormon yang meningkatkan tingkat pernapasan, jantung dan membuat otot merespons dengan cepat. Namun jika respons stres tidak berhenti tingkat stres ini tetap tinggi yang justru mengganggu kesehatan. []
Baca juga