Jangan Sering Bersihkan Kotoran Telinga, Ini Alasannya

Dr Agus Subagio, SpTHT menjelaskan, bahkan bau yang dikeluarkan kotoran telinga mampu mencegah serangga masuk ke dalam telinga.
Kotoran telinga yang kerap disebut serumen itu sebenarnya kelenjar yang diproduksi oleh sepertiga bagian luar telinga kita. Ia memiliki fungsi melumaskan daerah liang, juga mencegah bakteri dan jamur agar tidak tumbuh karena kelenjar telinga itu bersifat asam. Jadi, sebaiknya jangan terlalu sering membersihkan telinga. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 2/12/2017) Kotoran telinga atau dalam bahasa medis disebut serumen merupakan sesuatu yang normal ada pada liang telinga.

Namun, kotoran telinga sering kali dianggap menganggu, karena selain baunya yang tidak sedap tentu banyaknya kotoran telinga akan mengurangi rasa percaya diri apalagi jika terlihat oleh orang lain.

Lalu, seberapa sering Anda membersihkan kotoran di telinga?

Menurut riset, ternyata para ahli medis justru tak menganjurkan Anda untuk terlalu sering membersihkan kotoran telinga lho, kenapa ya?

Percaya atau tidak, ternyata kotoran yang Anda anggap menjijikan ini juga memiliki manfaat besar. Nggak percaya? Yuk simak!

Kotoran telinga bermanfaat untuk melindungi telinga dan membantu membersihkan liang telinga. Dr Agus Subagio, SpTHT menjelaskan, bahkan bau yang dikeluarkan kotoran telinga mampu mencegah serangga masuk ke dalam telinga.

"Memang baunya itu sedikit tidak enak. Bau yang tidak enak itu bermanfaat supaya binatang tidak ingin masuk ke liang telinga," ujar dr Agus yang berhasil Tagar kutip dari satu situs kesehatan.

Agus menjelaskan, kotoran telinga yang kerap disebut serumen itu sebenarnya kelenjar yang diproduksi oleh sepertiga bagian luar telinga kita. Yang memiliki fungsi melumaskan daerah liang, juga mencegah bakteri dan jamur agar tidak tumbuh karena kelenjar telinga itu bersifat asam.

Kotoran telinga itu, lanjut dia, sama seperti keringat. Ada orang yang produksinya berlebihan. Anda yang ingin membersihkan kotoran telinga sebaiknya menghindari penggunaan cotton buds karena ada risiko di baliknya, seperti merusak gendang telinga.

Jadi sebaiknya Anda tidak membersihkan telinga terlalu sering apalagi jika tidak diperlukan, semisal tidak menyumbat atau hal yang fatal lainnya. (dbs)

Rizkia Sasi Utami

Berita terkait
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.