Jangan Samakan Rizieq Shihab dengan Imam Ayatollah Khomeini

Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memandang sosok Habib Rizieq Shihab tidak bisa disamakan dengan Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memandang sosok Habib Rizieq Shihab tidak bisa disamakan dengan Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini. (foto: mudanews.com).

Jakarta - Pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memandang sosok Habib Rizieq Shihab di Indonesia sudah selayaknya seorang politisi yang tidak bergelut harian dengan kehidupan rakyatnya, serta tidak memiliki intensitas perkaitan yang kuat dengan tokoh revolusi Iran Sayyid Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Menurut dia, semakin lama pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu tak mau beranjak dari Arab Saudi, maka semakin merenggang pula hubungan Rizieq Shihab dengan masyarakat Indonesia. 

Jadi, kalau keluar dari situasi itu, maka semakin terlupakan oleh masyarakat kita.

Keberadaan Rizieq Shihab di Arab Saudi, Ray pastikan tidak akan menimbulkan revolusi di Indonesia, sebagaimana yang terjadi di Iran pada tahun 1979. 

Baca juga: FPI Tiga Kali Menggertak Klaim Rizieq Shihab Bakal Pulang

Dia mencatat, pecahnya peristiwa revolusi di berbagai negara harus melalui proses panjang, tidak bisa terjadi dalam sehari dua hari saja.

"Jadi jangan dibayangkan ini seperti misalnya di Iran ini Ayatullah ke Prancis dan dalam pelariannya justru menimbulkan revolusi Iran tahun 1979 dahulu. Enggak, di Indonesia itu pemimpin harus ada di tengah-tengah masyarakatnya dalam kondisi apapun," kata Ray Rangkuti saat menjadi pembicara di kanal YouTube Tagar TV dilihat Minggu, 18 Oktober 2020.

"Jadi, kalau keluar dari situasi itu, maka semakin terlupakan oleh masyarakat kita," ujar dia lagi.

Ray menekankan, pengaruh Rizieq Shihab kepada masyarakat justru semakin mengecil karena ketiadaan sosok tersebut di Indonesia. 

Hal ini ia tangkap dapat mengendurkan penetrasi politik Rizieq Shihab, seperti kian melemahnya Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang 'meretak', karena anggotanya ada yang masuk partai politik pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca juga: FPI Sebut Rizieq Shihab Pimpin Revolusi, Ray: Boleh-boleh Saja

Kemudian, skala massa yang bergabung dalam demonstrasi PA 212 semakin mengempis, tidak seperti aksi 411 dan 212 pada tahun-tahun sebelumnya.

"Lain cerita kalau mungkin beliau sudah hadir di Indonesia melakukan aktivitas kembali, bisa saja dalam setahun dua tahun terakumulasi dukungan politik kembali kepada Pak Habib Rizieq Shihab," tuturnya.

Dia menyarankan, apabila Rizieq Shihab ingin berjuang menyampaikan revolusi yang dikehendakinya, maka harus berada di Indonesia agar terajut hubungan emosional dan politik dengan para pendukungnya.

"Jadi kalau enggak ada pertaliannya, orang enggak melihat pemimpin mereka ada di tengah-tengah mereka sendiri, maka dengan sendirinya ikatan emosional dan politik dengan sendirinya menjauh," kata Ray Rangkuti. []

Berita terkait
Inikah Cara FPI Rilis Kabar Palsu Habib Rizieq Pulang?
Klaim dicabutnya pencekalan oleh Pemerintah Arab Saudi terhadap Rizieq Shihab, dibantah tegas Kedutaan Indonesia dari tanah suci.
Rizieq Shihab Pulang Pimpin Revolusi, Istana: Makar
Istana menyebut pengggaungan Rizieq Shihab akan pulang dan memimpin revolusi adalah upaya makar.
Anggap Rizieq Shihab Kabur, Istana: Akan Diproses Hukum
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan, Habib Rizieq Shihab pergi ke Arab Saudi kabur dari proses hukum.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.