Sleman - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap Tol Yogyakarta-Cilacap bisa dikerjakan pada 2020 mendatang. Proyek tersebut diyakini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di DIY, khususnya bagian selatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Budi Wibowo mengatakan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di DIY atau gini ratio sempat tertinggi di Indonesia. Data terakhir sebesar 0,423 pada Juli lalu.
Tetapi pertumbuhan ekonomi pada 2018 DIY mampu menjadi yang tertinggi secara nasional yaitu 7,39 persen. Kemudian pada triwulan pertama 2019, sebesar 7,5 persen. Bahkan di Kabupaten Kulon Progo hingga 10,15 persen.
"Tetapi kenapa tidak menggerus angka kemiskinan? Karena pertumbuhan ekonomi salah satunya digarap oleh infrastruktur," katanya dalam konferensi pers dalam acara Seminar Nasional Membangun Kemitraan yang Berkelanjutan untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Yogyakarta, Rabu, 13 November 2019.
Karena yang miskin itu banyak yang di selatan dibandingkan yang utara.
Oleh karena itu, lanjut Budi, proyek tol Yogyakarta-Cilacap harus segera dibangun. "Bagaimana pun juga 2020 harus mulai dibangun. Dari situ kita lihat pertumbuhan infrastruktur luar biasa," katanya.
Adanya tol yang menghubungkan Yogyakarta dengan kabupaten paling barat di Jawa Tengah itu akan diikuti pula pembangunan lainnya. Seperti Aerotropolis, dan pembangunan wisata. "Aerotropolis mulai dibangun, wisata dibangun. Maka saya yakin Yogyakarta di atas rata-rata nasional pertumbuhan ekonominya," ujarnya.
Mantan Sekda Kulon Progo ini mengatakan fokus ke depan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi yaitu membangun wilayah sisi selatan DIY. Alasannya kemiskinan lebih banyak berada di Yogyakarta bagian selatan dibandingkan utara.
"Titik pertumbuhan ekonomi harus kita bangun yang ada di selatan. Karena yang miskin itu banyak yang di selatan dibandingkan yang utara," ucapnya.
Untuk melakukannya, juga harus melibatkan lintas sektor. Terutama pihak-pihak swasta. "Swasta harus masuk di dalamnya. Karena APBD kita tidak akan mampu," ujar Mantan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY ini.
Sementara, General Affairs Manager PTT Exploration Public Company Limited (PTTEP), Afiat Djajanegara menambahkan pihaknya bekerja sama dengan berbagai sektor dalam upaya untuk mencapai target SDGs 2030.
Seperti dengan sebuah social business enterprise Sulawesi Barat, Sobis Pammase mendorong keberlanjutan program-program penanganan anak usia dini holistic integratif (PAUD HI) di Sulawesi Barat sejak 2012. "Ini yang dinamakan kemitraan lanjutan," paparnya. []
Baca Juga:
- Akhir Tahun, Lima Jalan Tol Ini Siap Beroperasi
- Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Karut-Marut
- Konstruksi Jalan Tol DIY Ditargetkan Mulai Awal 2020