Jalan Menuju Dinas Pendidikan Abdya Rawan Kecelakaan

Akses jalan menuju kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh mengalami rusak parah.
Kondisi jalan berbatu dan berlubang saat menuju Dinas Pendidikan Abdya. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya – Akses jalan menuju kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, di Gampong Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten setempat berlubang dan dipenuhi bebatuan.

Kondisi ini mulai dikeluhkan masyarakat karena sangat rawan terjadi kecelakaan. Batu-batu kecil dan lubang membuat pengendara sepeda motor yang hendak ke kantor ini harus berhati-hati.

Kecelakaan ringan pernah dialami seorang ibu rumah tangga bernama Hafni beberapa waktu lalu. Ketika melalui jalan ini menuju ke kantor tersebut tiba-tiba ban motornya terinjak batu hingga oleng dan terjatuh.

“Saya pernah jatuh di jalan ini. Terinjak batu waktu itu, pemper dan spions motor saya rusak,” kata Hafni, Selasa 21 Januari 2020 di Aceh.

Lubang saat hujan pasti tertutup. Jika masuk lubang karena tidak nampak bisa kecelakaan.

Hafni mengaku sangat sulit baginya melalui jalan itu dengan sepeda motor. Jika salah mengambil bagian jalan, sangat mungkin terjatuh karena terinjak batu atau masuk lubang. ”Kami ibu-ibu tentu sulit melalui berbatu seperti ini. Perut sakit karena motor loncat-loncat,” sebutnya.

Sama halnya dengan pengakuan Jailani. Pria asal Kecamatan Jeumpa ini mengaku akses menuju kantor tersebut sangat rawan dilalui. Selain karena berbatu, berdebu dan berlubang. Kesulitan juga akan bertambah saat hujan, genangan air tentu akan menutupi lubang.

“Lubang saat hujan pasti tertutup. Jika masuk lubang karena tidak nampak bisa kecelakaan,” kata Jailani.

Menurutnya, jika akses ini terus dibiarkan maka ditakutkan kondisinya akan semakin parah. Lubang-lubang akan semakin membesar dan tentu semakin membahayakan masyarakat. Sebab itu, dirinya menilai pemerintah setempat sudah sepatutnya melakukan pengaspalan jalan tersebut.

“Tentu nanti akan semakin parah lagi. Kita tentu berharap ini segera di aspal,” ungkapnya.

Pantauan Tagar, jalan menuju kantor ini kondisinya masih pengerasan saja. Jalan yang beraspal hanya di simpang tiga Desa Lung Asan saja. Jika berbelok ke kiri menuju kantor ini, masyarakat harus melalui jalan berbatu, berlubang dan berbatu dengan panjang mencapai sekira 1 Kilometer.

Sepanjang jalan, terdapat lubang, bebatuan kecil memenuhi badan jalan. Rumput-rumput mulai tumbuh di pinggir jalan. Jalan seperti ini sampai ke pekarangan kantor. Pagar kantor juga terbuat seadanya. Akses seperti ini membuat keindahan bangunan mewah yang dibangun dengan anggaran mencapai 24,7 miliyar tidak sempurna. []

Berita terkait
Mortir Diduga Peninggalan Belanda Ditemukan di Aceh
Mortir peninggalan zaman Belanda ditemukan di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Atap Sekolah Rusak, Pelajar Aceh Belajar di Lantai
Sebanyak 72 siswa-siswi kelas ll SMP Negeri 2 Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh terpaksa harus belajar di lantai.
Terpeleset Saat Selfie, Remaja di Aceh Meninggal
Farhan (22 tahun) meninggal dunia akibat terpeleset dan jatuh dari ketinggian sekira puluhan meter.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)