Jalan Aceh Timur ke Tamiang Bakal Tersambung 2021

Pembangunan jalan dari Kecamatan Simpang Jernih di Kabupaten Aceh Timur ke Ibu Kota Karang Baru di Aceh Tamiang akan selesai pada tahun 2021.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Bupati Aceh Tamiang, Musril dan Kadis PUPR Aceh, Fajri meninjau Pelaksanaan proyek multyyears contract (MYC) di Kampong Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat, 11 September 2020. (Foto: Tagar/Dok Humas Aceh)

Aceh Tamiang - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menegaskan jalan tembus dari Kecamatan Simpang Jernih di Kabupaten Aceh Timur ke Ibu Kota Karang Baru di Aceh Tamiang akan tersambung pada November tahun 2021. 

"Urat nadi perekonomian adalah infrastruktur jalan. Apapun hasil bumi, kalau jalan tidak ada akan sulit memasarkannya. Khusus jalan Simpang Jernih - Bandar Pusaka ini selambat-lambatnya November 2021 insya Allah akan selesai," kata Nova dalam keterangan yang diterima Tagar, Jumat, 11 September 2020.

Nova menyebutkan, seiring selesainya pembangunan jalan hubung dua kabupaten itu, ia berharap infrastruktur lain seperti jembatan juga selesai dibangun. Bahkan Dinas PUPR juga diminta untuk memplot anggaran untuk perbaikan beberapa ruas jalan yang rusak.

Kepada masyarakat setempat melalui para tokoh, Nova meminta dukungan agar pembangunan tersebut lancar. "Saya mohon maaf jika dalam setahun ke depan ada lalu lalang mobil pembangunan dan mungkin itu sedikit mengganggu. Tolong nanti koordinasi dengan pemenangnya proyek, agar dipastikan pembangunan ini harus seminimal mungkin mengganggu masyarakat," kata dia.

Umumnya kami di sini adalah pekebun sawit dan karet. Masalah kami di sini adalah jalan yang sangat kami butuhkan.

Imum Mukim Bandar Pusaka, Ahmad Dais, menyebutkan selama ini kendala utama masyarakat di perbatasan tersebut adalah konektivitas dan jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Atas nama masyarakat, ia berterimakasih kepada pemerintah Aceh yang telah membangun jalan ke Kecamatan Bandar Pusaka.

"Umumnya kami di sini adalah pekebun sawit dan karet. Masalah kami di sini adalah jalan yang sangat kami butuhkan. Apabila sawit nggak keluar seminggu saja, masyarakat sudah kalang kabut," kata Dais.

Senada dengan Dais, Camat Bandar Pusaka, Abdul Muthalib, menyebutkan bahwa pembangunan jalan tembus adalah suatu yang diimpi-impikan masyarakat selama ini. Apalagi sekitar 14 ribu lebih masyarakat dari 15 kampung di perbatasan Aceh Timur itu rata-rata bekerja sebagai petani sawit. "Kehidupan ekonomi kami tergantung pada sawit dan karet," kata Dais.

Jalan dari Bandar Pusaka - Simpang Jernih merupakan bagian dari jalan batas Aceh Timur ke Ibu Kota Karang Baru di Aceh Tamiang dengan jarak tempuh 43,52 kilometer. Pembangunan jalan ini sudah dilakukan sekitar 26 kilometer. Artinya hanya sekitar 18 kilometer sisa pembangunan. Pembangunan diperkirakan akan dilakukan pada akhir tahun ini dan selesai akhir 2021 dengan anggaran senilai Rp 75 miliar.

Baca juga:

Pembangunan jalan hubung Aceh Timur - Aceh Tamiang itu sangat dibutuhkan masyarakat dari dua kabupaten tersebut. Selain mempersingkat jarak tempuh antar-kabupaten, hasil bumi dari daerah pedalaman tersebut akan mudah untuk diangkut.

Selain itu, secara otomatis jalan hubung ini juga akan menghubungkan Aceh Timur - Aceh Tamiang ke Gayo Lues melalui Lokop. Rais warga Kecamatan Simpang Jernih Aceh Timur sangat berharap pemerintah Aceh untuk segera menuntaskan pembangunan jalan tersebut. 

Kata dia, jarak tempuh ke Simpang Jernih dari Bandar Pusaka adalah sekitar satu jam perjalanan darat. Jika terhubung jalan aspal, perjalanan akan tembus hanya sekitar 20 menit. "Kami sangat terisolir berada di ujung aceh Timur," kata Rais. []

Berita terkait
Pegawai Positif, Puskesmas di Aceh Barat Ditutup
Puskesmas di Kabupaten Aceh Barat, Aceh terpaksa ditutup sementara waktu akibat seorang pegawainya positif C-19.
3 Imigran Rohingya Meninggal, 4 Dirawat di Aceh
Senowara, 19 tahun, seorang imigran Rohingya yang terdampar di Aceh meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Cut Meutia.
Direktur Rumah Sakit di Aceh Meninggal Akibat C-19
Direktur RSUD Sultan Abdul Azis Syah Pereulak, Kabupaten Aceh Timur, dr Dharma Widya meninggal dunia karena C-19.