Jadi Miliarder, 27 Warga Tuban Dicoret dari Daftar Bansos

27 Warga Tuban Terpaksa Dicoret dari Bansos. Hal ini karena mereka telah menjadi miliarder setelah menerima ganti rugi lahan.
Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, ramai-ramai memborong mobil baru. (Tagar/Istimewa Twitter)

Jakarta - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, beramai-ramai memborong mobil baru hingga videonya viral. Hal itu terjadi usai mereka menerima uang ganti rugi lahan untuk kilang minyak. Nominalnya beragam dan kebanyakan mencapai miliaran rupiah. Sehingga kini, desa tersebut disebut kampung miliarder Tuban.

27 warga yang hidupnya pas-pasan berbalik menjadi miliarder. Bahkan desanya berubah menjadi kampung miliarder Tuban. Mereka tak lagi menjadi penerima bansos. 

Tim Pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Imron. Dia mengaku melakukan validasi ulang sejak ada viral kampung miliarder.

Sudah diverifikasi oleh petugas SIKS-NG dan perangkat desa yang sudah mendapatkan uang lahan harus dikeluarkan dari penerimaan BPNT,

“Ada 27 keluarga penerima manfaat (KPM) yang ditemukan sudah mampu. Ini divalidasi ulang dicoret keluar dari keluarga miskin di Desa Sumurgeneng,” jelas Imron seperti dilansir dari Detik.com, Sabtu, 20 Februari 2021.

Rata rata 27 warga yang selama ini menerima bansos, jelas dia, rela namanya dicoret dari data KPM untuk dialihkan ke warga miskin lainnya.”Tidak ada yang keberatan, karena mereka semua sadar jika sudah mampu. Mereka rela di delete dari penerima BPNT, agar kuotanya bisa diberikan pada orang lain,” tambahnya.

Sementara di Desa Sumurgeneng, ada 288 keluarga penerima manfaat dari BPNT. Setelah tim melakukan verifikasi dan turun ke lapangan, ditemukan 27 KPM yang dianggap sudah mampu setelah mendapat uang ganti rugi lahan dari proyek kilang minyak. Selanjutnya, mereka dicoret sebagai penerima bantuan BPNT melalui aplikasi Sistem Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

“Sudah diverifikasi oleh petugas SIKS-NG dan perangkat desa yang sudah mendapatkan uang lahan harus dikeluarkan dari penerimaan BPNT,” ujar Imron.

Diketahui, sebelumnya mereka hanya seorang petani sebelum menjadi miliarder dan borong mobil. Mereka diketahui seorang petani yang setiap hari pergi ke sawah dan ternak sapi. Layaknya seorang petani di daerah-daerah lain, mereka pergi ke sawah pagi hingga siang atau sore.

Kehidupan mereka pas-pasan dan tergolong kekurangan. Sebab sehari-hari mereka harus memenuhi kebutuhan pupuk dan pakan sapi. Tentu saja hasil panen padi masih menunggu berbulan-bulan. Sama halnya saat warga beternak sapi, mereka menunggu ada yang membeli.

Mereka yang tercatat kurang mampu akhirnya mendapat bansos. Setiap bulannya untuk menopang ekonomi yang pas-pasan, mereka mendapat bantuan uang Rp 200 ribu dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kemensos sejak tahun 2018 silam. []

Baca juga:

Berita terkait
Video Kericuhan Mahasiswa di Polman Sulbar Viral di Medsos
Video kericuhan antar sesama mahasiswa di Polewali Mandar Sulawesi Barat viral di media sosial.
Video Bugil di Indonesia Viral, Alesya Kafelnikova Minta Maaf
Alesya Kafelnikova, memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas ramainya kontroversi yang muncul akibat video telanjangnya viral.
Pilkada Tuban Digegerkan Oleh Satu Keluarga Bagi Duit di TPS
Viral video satu keluarga di Tuban bagi-bagi duit di TPS dan menyuruh memilih Paslon tertentu.
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.