Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan area terdampak banjir kemungkinan meluas dari jumlah saat ini, yaitu 200 rukun warga (RW). Oleh karena itu, dia ingin Pemerintah Provinsi DKI fokus pada penanganan korban terdampak banjir.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, kontak kami di 112, atau datang ke kelurahan terdekat, kami akan bantu," kata Anies Baswedan usai memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2020.
Gubernur Anies pun meminta anak buahnya untuk fokus pada penanganan korban banjir. Semua kegiatan Pemrov, kata Anies, dialihkan ke lapangan
"Semua sumber daya kami lakukan untuk terjun. Semua kegiatan pemprov difokuskan ke lapangan," ujarnya.
Selain rumah warga dan transportasi publik, puluhan sekolah juga terkena dampak banjir. Sekolah pun meliburkan siswanya dan meminta mereka belajar di rumah masing-masing.
Bukan diliburkan, belajar di rumah," kata Kepala Humas Dinas Pendidikan Sonny Juhersoni di Jakarta, Selasa 25 Februari 2020.
Sebagian sekolah libur lantaran jalan menuju sekolah terputus karena kebanjiran, ada juga banjir yang telah memasuki kelas-kelas sekolah.
"Rata-rata masuk ke kelas antara 20-60 cm, dan akses jalan," katanya
Gubernur Anies menyebut banjir sejak awal tahun 2020 hingga kini akibat curah hujan yang terbilang ekstrem.
"Karena cuaca seperti ini akan terjadi sampai beberapa waktu ke depan, ramalan BMKG sejak bulan Desember sudah mengatakan bahwa sampai dengan Maret diperkirakan masih menghadapi cuca cukup ekstrem," ujarnya
Anies menceritakan, volume air di pintu air Manggarai berada di siaga satu pada pukul 5.50 WIB. Kondisi ini mencerminkan hujan cukup ekstrem.
"Tadi pagi pada pukul 5.50 pagi, di situ puncaknya masuk ke siaga satu," ujarnya.
Namun pada pukul 9.10 WIB air mulai surat hingga siaga dua. Dari pantauan Gubernur Anies, sampah tidak banyak terlihat di sana.
"Yang Anda lihat, itu tidak banyak sampah. Tidak bergolak, Artinya itu air lokal," kata Anies. []