Istana Tekankan Tak Pernah Gunakan Jasa Buzzer

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah tuduhan yang menyebut pemerintah menggunakan jasa buzzer.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian. (foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna).

Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah tuduhan yang menyebut pemerintah menggunakan jasa buzzer. Menurutnya, selama ini buzzer bekerja atas dasar inisiatif, bukan arahan dari pemerintah.

"Tidak pernah (gunakan buzzer), buzzer kerja independen, inisiatif sendiri baik pribadi maupun kelompok untuk membenarkan kebijakan pemerintah, tapi pemerintah tidak pernah meminta itu," kata Donny saat dihubungi, Jumat, 4 September 2020.

Mereka bekerja sendiri, jika mereka kemudian kebablasan atau melanggar peraturan Undang-Undang (UU) yang ada, akan diadukan

Baginya, selama ini pemerintah bekerja, kemudian menyampaikan hasil pekerjaan atau kebijakan melalui Juru bicara (Jubir) yang telah dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jika ada pihak-pihak yang menyerang, membela, itu sesuatu yang alamiah. Ada pihak yang membela, ya memang begitu dinamika media sosial. Jangankan pemerintah, pribadi pun ketika diserang ada yang membela kan," ucap Donny.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa buzzer bertujuan untuk membela. Ia menyebut, dari sisi penguasa, buzzer membela policy atau kebijakan penguasa, yang pada pihak oposisi mengkritiknya.

"Yang saya bilang adalah buzzer ini tidak ada kaitannya dengan pemerintah. Mereka bekerja sendiri, jika mereka kemudian kebablasan atau melanggar peraturan Undang-Undang (UU) yang ada, akan diadukan," ujar dia.

"Pemerintah tidak ada hubungannya sama sekali dengan buzzer-buzzer itu," ucap Donny.[]

Berita terkait
Donny Gahral Sebut Jokowi Tak Salah Pakai Influencer
Donny Gahral Adian mengaku heran dengan anggapan masyarakat terhadap kebijakan Jokowi menggunakan jasa influencer.
Pakai Influencer, Istana Bantah Jokowi Tidak Pede
Pihak Istana membantah pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut Presiden Jokowi tidak percaya diri (pede), maka pakai influencer.
Influencer Diguyur Rp 90 M, Istana: Itu Anggaran Humas
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan anggaran Rp 90,45 miliar untuk menyewa jasa influencer dipakai tuk humas