Istana Menanggapi Relawan Jokowi - Prabowo Pilpres 2024

Relawan Sekretariat Nasional JokPro menjodohkan Jokowi dan Prabowo sebagai capres-cawapres 2024. Ini tanggapan Fadjroel Rachman dari Istana.
Juru Bicara Presdien Jokowi, Fadjroel Rachman (kiri), bersama Presiden Jokowi. (Foto: Tagar/Instagram @fadrjoelrachman)

Jakarta - Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman, memberikan tanggapan atas digelarnya Syukuran Sekretariat Nasional JokPro Jokowi-Prabowo 2024 pada Sabtu, 19 Juni 2021. Fadjroel mengingatkan semua pihak bahwa Presiden Joko Widodo menolak wacana presiden tiga periode. 

"Kami mengingatkan kembali bahwa Presiden Joko Widodo tegak lurus terhadap konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 dan setia terhadap amanah reformasi 1998," tutur Fadjroel kepada Tagar, Sabtu.

Jokowi tegak lurus dengan Pasal 7 UUD 1945, amandemen pertama yang berbunyi: Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.


Saya tidak ada niat, juga tidak berminat menjadi presiden tiga periode.


Fadjroel juga mengingatkan penegasan Presiden Jokowi menolak wacana presiden tiga periode.

"Beliau sudah pernah sampaikan pada 12 Februari 2019. Beliau mengatakan, 'Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode, ada tiga motif menurut saya, satu ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, ketiga ingin menjerumuskan, itu saja," ujar Fadjroel menirukan ucapan Jokowi kala itu.

Penegasan kedua dari Presiden Joko Widodo pada 15 Maret 2021, "Saya tidak ada niat, juga tidak berminat menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanahkan dua periode. Itu yang harus kita jaga bersama. Janganlah membuat gaduh. Kita sekarang fokus pada penanganan pandemi Covid-19."


JokPro 2024

Elemen masyarakat bersatu menamakan diri Komunitas Jokowi-Prabowo (JokPro) 2024 pada Sabtu, 19 Juni 2021, menggelar syukuran pembentukan Sekretariat Nasional JokPro 2024 untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal JokPro 2024 Timothy Ivan mengatakan Komunitas JokPro 2024 merupakan organisasi relawan yang menghimpun pendukung Jokowi dan Prabowo untuk maju di 2024. JokPro 2024 mendukung Jokowi agar maju kembali sebagai Presiden untuk tiga periode.

Organisasi ini, kata Ivan, diinisiasi dirinya dan Baron Danardono Wibowo yang bertindak sebagai Ketua Umum. Juga terdapat nama Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB) M Qodari menjabat sebagai penasihat.

"Saya dan Pak Baron punya ide yang sama agar Jokowi harus tiga periode. Nah setelah kami ketemu Pak Qodari, tidak hanya Jokowi tiga periode saja, tapi harus Jokowi-Prabowo. Nah, kita nikah itu. Harus Jokowi-Prabowo," kata Ivan.

Sekretariat Nasional JokPro 2024, kata Ivan, adalah rumah bagi para pendukung Jokowi dan Prabowo di seluruh Indonesia. Sekretariat itu terbuka bagi siapa pun yang mendukung maupun yang tidak setuju sebagai tempat berdiskusi.

"Ini rumah relawan di seluruh Indonesia yang mau diskusi. Mau setuju atau tak setuju, monggo kita diskusi," ujar Ivan.


Bara JP Tunggu Instruksi Jokowi

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Barisan Relawan Jokowi Presiden (DPD Bara JP) Provinsi Banten, Walman Siagian, mengatakan Bara JP belum menentukan sikap terkait 2024. Bara JP menunggu instruksi Presiden Jokowi. Bara JP bukan bagian dari Sekretariat Nasional JokPro 2024.

Bara JP mengirimkan karangan bunga ucapan selamat kepada Sekretariat Nasional JokPro 2024, bukan berarti mendukung Jokowi-Prabowo capres-cawapres 2024.

“Awal Bara JP terbentuk adalah mendukung Jokowi di pilpres, makanya setelah Jokowi berhasil menjadi presiden RI kita tetap berkomitmen untuk menunggu instruksi Jokowi dan belum menentukan sikap politik," ucap Walman, Sabtu.

Mengenai karangan bunga yang dikirim Bara JP ke Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024, kata Walman, "Jangan diartikan sebagai sikap politik, hanya sebagai apresiasi terhadap upaya memperkuat persatuan bangsa yang mungkin setelah pilpres terbelah, terdikotomi."


Qodari: Penolakan Jokowi Normatif

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, pada Jumat, 18 Juni 2021, mengatakan Jokowi hanya berbicara normatif ketika menolak wacana presiden tiga periode.

“Karena saat ini undang-undang dasar hanya mengatur dua periode,” kata Qodari.

Menurutnya Jokowi tidak akan menolak kalau ada perubahan aturan masa jabatan presiden. Apalagi saat ini wacana amandemen Undang-Undang Dasar 1945 sedang kencang diembuskan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. 

“Kalau aturan periode berubah dan didukung partai politik, saya kira Pak Jokowi tidak akan menolak,” ujar Qodari.

Karena itu Qodari menggalang dukungan untuk membentuk Komunitas JokPro. Figur Jokowi dan Prabowo, kata Qodari, akan menyatukan warga bangsa yang terbelah akibat Pilpres 2014, Pilkada 2017, dan Pilpres 2019. []


Baca juga: Bara JP Buka Suara Soal Deklarasi Seknas Jokowi-Prabowo






Berita terkait
Guntur Romli: Pengusul Jokowi 3 Periode Pengkhianat Reformasi
Saya menolak Jokowi-Prabowo 2024. Politik identitas bukan karena capres, tapi politisasi SARA siapa pun capresnya - Mohamad Guntur Romli.
Megawati: Yang Omong Jokowi 3 Periode Itu Sebetulnya yang Ingin
Megawati Soekarnoputri membela Jokowi. Mega mengatakan orang yang menuduh Jokowi ingin jadi presiden 3 periode, sebetulnya orang itu yang ingin.
Jokowi: Saya Tidak Berminat Jadi Presiden 3 Periode
Presiden Joko Widodo menampik tudingan yang menyebutnya menginginkan tambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.