Jakarta – Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett, hari Minggu, 13 Februari 2022, mendesak warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina karena meningkatnya ancaman potensi serangan Rusia.
Dalam pertemuan mingguan kabinet, PM Bennett mengatakan “Sebagaimana seluruh belahan dunia, kami berharap ketegangan akan berakhir tanpa eskalasi, tetapi kewajiban pertama kami adalah menjaga warga Israel.”
Ditambahkan oleh PM Bennett, Israel telah meningkatkan frekuensi penerbangan dari Ukraina untuk membantu warga negaranya meninggalkan negara itu.
“Saya sekali lagi menyerukan kepada warga Israel di Ukraina: pulanglah! Jangan ambil risiko yang tidak perlu. Jangan menunggu situasi di mana Anda benar-benar ingin kembali tetapi sudah tidak memungkinkan lagi. Tinggalkan Ukraina secepat mungkin dan pulang,” tegasnya.
Beberapa hari terakhir ini pejabat-pejabat intelijen Barat telah memperingatkan semakin dekatnya potensi serangan Rusia ke Ukraina.
Israel telah mulai memulangkan keluarga-keluarga diplomatnya dan mendesak warga negara mereka di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu.
Meskipun demikian Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan kantor Kedutaan Besar Israel di Ukraina akan tetap beroperasi penuh dengan staf diplomatik yang tersisa (em/jm)/voaindonesia.com. []
Staf Kedutaan Amerika Diperintahkan Tinggalkan Ukraina
Pasukan Ukraina Latih Sukarelawan untuk Hadapi Perang
Putin Sebut Proposal Macron Terkait Ukraina Realistis
Amerika Akan Lakukan Apapun untuk Bela Integritas Ukraina