Isak Tangis Sambut Jenazah Fahriyanti, Satu Korban Lagi Belum Teridentifikasi

Isak tangis sambut jenazah Fahriyanti, satu korban lagi belum teridentifikasi. Warga menangis lantaran tidak menyangka ibu dari empat orang anak itu kembali dalam keadaan tak bernyawa.
Hotna Saragih (38) yang mengaku penumpang KM Sinar Bangun yang selamat, menangis saat akan menaburkan bunga di Danau Toba, di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018). Tabur bunga tersebut sebagai bentuk duka cita sekaligus doa agar penumpang KM Sinar Bangun lainnya selamat dan dapat ditemukan termasuk dua kerabatnya. (Foto: Ant/Irsan Mulyadi)

Tigaras, (Tagar 21/6/2018) – Satu jenazah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, sulit untuk diidentifikasi. Kesulitan ini dialami oleh petugas forensik di RSUD Tuan Rondahaim.

Personel Basarnas mengumumkan proses identifikasi tersebut melalui pengeras suara di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis (21/6).

Disebutkan, jenazah berjenis kelamin perempuan yang ditemukan tersebut diketahui menggunakan celana jeans berwarna biru dan baju kaos berwarna hitam. Jenazah menggunakan anting-anting dan kalung kecil, usianya diperkirakan 15-18 tahun.

Hingga Kamis (21/6) pagi, seperti dirilis Antara, belum ada keluarga yang datang untuk mengenali jenazah yang diotopsi di RSUD Tuan Rondahaim di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun itu. Selanjutnya, tim forensik meminta pihak keluarga untuk datang ke rumah sakit untuk mempermudah identifikasi jenazah.

Sebelumnya, Bupati Simalungun JR Saragih juga meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dalam peristiwa kapal tenggelam itu untuk mendatangi RSUD Tuan Rondahaim.

Dia menyebutkan, Pemkab Simalungun telah menyiapkan posko yang menyediakan makanan dan minuman bagi masyarakat yang ingin mengenali korban yang ditemukan.

Isak Tangis

Sementara itu, jenazah Fahriyanti (47), satu dari tujuh keluarga warga Kota Binjai korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun tiba di rumah duka disambut isak tangis.

Begitu jenazah Fahriyanti yang dibawa dengan ambulance tiba di Jalan Bendahara, Kelurahan Pujidadi, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Kamis (21/6), langsung disambut isak tangis keluarga dan warga. Bahkan ada beberapa warga jatuh pingsan lantaran tidak menyangka ibu dari empat orang anak ini kembali dari berwisata Lebaran dalam keadaan tidak bernyawa.

Jenazah almarhum setelah mampir di rumah duka dibawa ke masjid dan langsung disalatkan untuk selanjutnya dimakamkan di pekuburan muslim setempat.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Binjai, Rudi Baros mengungkapkan, pihaknya masih terus menunggu kabar dari enam orang lainnya, yakni anggota keluarga warga Binjai yang belum ditemukan.

Korban dimaksud adalah Burhanuddin (suami), Dedi Handrian, Neneng Nur Ainun, Maya Oktavianty, dan Dika Ferdian yang kesemuanya anak almarhum Fahriyanti berikut menantunya Yani.

Rudi Baros menyebutkan, pasca karamnya KM Sinar Bangun, pihaknya mensiagakan tiga tim di Danau Toba. “Setelah jenazah ditemukan nantinya akan langsung diantarkan oleh ambulance Pemkot Binjai ke rumah duka hingga dilakukan proses pemakaman,” jelasnya.

"Selain mensiagakan ambulance, tim Pemkot Binjai juga membawa perahu karet dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna ikut melakukan pencarian para korban,” imbuhnya. (yps)

Berita terkait